Apa Dampak Jangka Panjang Stunting di Saat Dewasa? Inilah Hasil Kajiannya

 

Apa Dampak Jangka Panjang Stunting di Saat Dewasa? Inilah Hasil Kajiannya

Apa Dampak Jangka Panjang Stunting di Saat Dewasa? Inilah Hasil Kajiannya

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Lembaga Demografi FEB UI bekerjasama dengan Forum Kajian Pembangunan (FKP) menggelar Seminar Reguler dengan tema “Dampak Jangka Panjang Stunting Terhadap Kehidupan Saat Dewasa: Bukti dari Indonesia” yang bertempat di ruang Kartono Gunawan, LD, pada Kamis (19/9/2019).

Asisten Peneliti Lembaga Demografi sekaligus Asisten Dosen di KKI FEB UI, Ruli Endepe Al Faizin mengatakan setelah berakhirnya program MDGs pada tahun 2015, negara-negara anggota PBB sepakat untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih maju dan terfokus pada tahun 2030. Salah satu target utama dalam pengembangan manusia adalah untuk memerangi semua bentuk kekurangan gizi, khususnya untuk mengurangi jumlah prevalensi stunting hingga 40% dari baseline pada tahun 2030.

Terlepas dari upaya Pemerintah Indonesia, prevalensi anak kerdil masih mengejutkan, hampir sepertiga anak di bawah lima tahun masih menderita kerdil. “Makalah ini merangkum temuan-temuan utama dari literatur empiris dan menyoroti kesenjangan pengetahuan seputar penyebab dan efek dari topik stunting,” katanya.

Dengan menggunakan Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 1 hingga 5, guncangan pertanian ditemukan berkorelasi dengan status pengerdilan anak-anak karena guncangan pertanian akan menurunkan skor tinggi-untuk-usia (HAZ) sebesar 0,34 SD. “Menggunakan regresi variabel yang diinstrumentasi, stunting juga ditemukan berkorelasi dengan pendidikan dan hasil yang terkait dengan pekerjaan. Makalah ini ditulis sebagai disertasi MSc di University of Edinburgh di bawah pengawasan Prof. Ana Nuevo-Chiquero,” tambahnya.

Guncangan pertanian dan kehilangan aset karena bencana secara bersama-sama terbukti sebagai instrumen yang valid untuk status stunting. Anak-anak yang terkena guncangan pertanian selama 60 bulan pertama mencatat 0,3 SD lebih rendah dalam HAZ. “Guncangan pertanian dan hilangnya aset karena bencana menunjukkan efek jangka panjang pada hasil pendidikan, pekerjaan, dan upah pada kehidupan dewasa awal. Kesenjangan upah gender memang ada, terutama bagi perempuan yang sudah menikah,” tutupnya. (Des)

 

 

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: