Ari Kuncoro, Hot Economy Berita Satu TV: Mengejar Pertumbuhan 4 Persen

 

Ari Kuncoro, Hot Economy Berita Satu TV: Mengejar Pertumbuhan 4 Persen

Ari Kuncoro, Hot Economy Berita Satu TV: Mengejar Pertumbuhan 4 Persen

 

Rifdah Khalisha – Humas FEB UI

DEPOK – (10/11/2021) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis perekonomian Indonesia pada kuartal IV-2021 dapat meningkat sehingga target pertumbuhan 2021 tercapai. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 harus melebihi 6 persen untuk mencapai target keseluruhan pada 2021, yakni sebesar 4 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 tumbuh positif sebesar 3,51 persen (year-on-year/yoy). Namun, realisasi tersebut masih lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen (yoy).

Lalu, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal III-2021 mencapai Rp4.325,4 triliun. Ekonomi kuartal III-2021 terhadap kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,55 persen (q-to-q). Sementara ekonomi kuartal III-2021 terhadap kuartal III-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,51 persen (yoy). 

Menurut Rektor dan Ekonom Senior Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, dalam acara Hot Economy Berita Satu TV “Mengejar Pertumbuhan 4 Persen” yang tayang pada Kamis (10/11), melonjaknya kasus COVID-19 hingga 50 ribu kasus per hari merupakan faktor utama penurunan tersebut. Terlebih, pemerintah menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah.

Lebih lanjut, ia mengatakan, “Indikator kesehatan tentu memengaruhi perekonomian. Akibatnya, masyarakat lebih memilih untuk mengurangi mobilitas dan menghentikan pembelian barang tahan lama. Terbukti, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2021 (yoy) hanya mencapai 1,03 persen, lebih rendah dari kuartal II- 2021 sebesar 5,96 persen.”

Memasuki kuartal IV-2021, angka kasus COVID-19 menurun. Lalu lintas kendaraan, terutama perjalanan antarkota seperti Jakarta – Bandung, mulai terlihat berangsur pulih dan ramai. Lalu, pusat perbelanjaan pun boleh beroperasi lebih lama. Bagi Ari, hal tersebut merupakan sinyal bahwa situasi kian membaik, tetapi masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

”Pola konsumsi masyarakat Indonesia lebih banyak di sektor jasa. Apabila mereka telah merasa aman, barulah membeli produk tahan lama. Kita bisa melihat pada September 2021, pembelian barang tahan lama naik tajam, semula 74,6 persen ke 80,1 persen,” tandasnya.

 

Pertumbuhan lainnya terjadi pada 11 lapangan usaha secara signifikan, di antaranya pertanian 1,31 persen, pertambangan dan penggalian 7,78 persen, industri pengolahan 3,68 persen, konstruksi 3,84 persen, serta perdagangan dan reparasi 5,26 persen.(ts)

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: