Dosen FEB UI Ajarkan Metode Pembelajaran Daring di Era Pandemi pada Para Dosen di Palangka Raya

 

Dosen FEB UI Ajarkan Metode Pembelajaran Daring di Era Pandemi pada Para Dosen di Palangka Raya

Dosen FEB UI Ajarkan Metode Pembelajaran Daring di Era Pandemi pada Para Dosen di  Palangka Raya

Hana Fajria – Humas FEB UI

Depok – (12/8/2020) Pandemi COVID-19 terus mewabah dan  berdampak pada beberapa kebijakan termasuk pada pola pembelajaran, baik mekanisme administrasi dan sistem komunikasi atau pertemuan individu. Elvia R. Shauki, Ph. D dan Desti Fitriani, SE., Ak., CPMA, CA., M.A., peneliti dan staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, menyelenggarakan workshop berjudul “Pembelajaran Daring di Era Pandemi Covid-19,” dan sekaligus menjadi narasumber pada acara tersebut, dengan moderator Vivi Pancasari ,SE., M.Si dari STIE YBPK. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini, diinisiasi oleh Elvia dan Desti  sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat Dosen FEB UI di STIE YBPK Palangkaraya,.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran yang juga akan bermuara pada peningkatan mutu lulusan. Narasumber menyampaikan beberapa materi, diantaranya mengenalkan alternative platform pembelajaran daring, tantangan pembelajaran daring serta aspek pendagogi pembelajaran daring.

Elvia mengawali pemaparan materi mengenai masalah, tantangan dan peluang dalam pengajaran online – fase normal baru, pandemi global Covid-19. “Yang perlu diperhatikan pada new normal ini ialah dalam masa transisi ini penting untuk menguasai teknologi dan selanjutnya menambah kemampuan berbicara tanpa audience, agar lebih menarik, dengan menyiapkan komunikasi yang baik. Agar lawan bicara (mahasiswa) dapat menerima ilmu yang diberikan,  ada 7 poin yang harus diperhatikan saat proses pembelajaran, seperti tetap menggunakan masker, stigma dalam bahasa dan inklusi sosial, membuat kelompok belajar, memperhatikan absensi, berbagi infrastuktur, memperhatikan teknologi yang ada, dan kebersihan. Selanjutnya ada 12 prinsip aspek pedagogi (Mayer, 2017) yang harus diperhatikan yakni, coherence, signaling, redundancy, spatial contiguity, segmenting, pre-training, modality, multimedia, personalization, voice, dan image principle. Sistem pembelajaran dapat dikombinasi dengan face to face, synchronous ataupun asynchronous,” ujarnya. Elvia menambahkan, alat komunikasi yang baik pada pembelajaran seperti ini dapat menggunakan aplikasi zoom.

Narasumber kedua Desti, membagikan wawasan untuk memaksimalkan penggunaan alternatif platform pembelajaran online selama dan pasca pandemi Covid-19. Diawali dengan presentasi mengenai Learning Management System (LMS) yang merupakan software system yang didesain untuk membantu manajemen perkuliahan, khususnya membantu pengajar dan peserta ajarnya untuk mengadministrasikan pembelajarannya secara terkomputerisasi. System ini ada yang berbayar maupun open source (gratis).

Mengutip dari Malikowski, Thompson dan Theis, 2007, ada 5 fitur penting  yang ideal yang terdapat pada learning management system seperti :

  1. Dapat mentransmisikan kategori konten kursus: konten kursus, pengumuman, dan buku nilai
  2. Dapat membuat kategori diskusi: diskusi asinkron vs diskusi sinkron
  3. Dapat mengevaluasi kategori siswa: generator tes, yang membantu instruktur membuat penilaian kursus dan memungkinkan siswa untuk mengirimkan tes melalui fungsi drop box
  4. Mengevaluasi kursus dan kategori instruktur: mengevaluasi kursus dan instruktur pada akhir semester
  5. Membuat instruksi berbasis komputer: berbagai opsi dan fitur yang tersedia di LMS untuk dipilih instruktur.

Selanjutnya Desti memberikan beberapa platform pembelajaran online dan menampilkan tahapan-tahanpan menggunakan platform tersebut diantaranya seperti Microsoft Team, Google Classroom dan Cisco WebEx.

“Untuk melakukan pembelajaran daring ada banyak jalan. Meskipun ada keterbatasan, kita dapat memilih mana yang paling tepat dengan organisasi kita, alternatif ada yang berbayar maupun gratis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada yang tidak mungkin dari hal yang sederhana dengan memanfaatkan platform yang ada, semua bisa digunakan oleh peserta dan  dapat digunakan pada proses pembelajaran, inilah momentum kita” tutup Desti. (hjtp)

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: