GNAM Week 2020 Day 2, MM FEB UI Prakarsai Diskusi Sustainable Development Growth

 

GNAM Week 2020 Day 2, MM FEB UI Prakarsai Diskusi Sustainable Development Growth

GNAM Week 2020 Day 2, MM FEB UI Prakarsai Diskusi Sustainable Development Growth

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

Cecilia Puspita Wijaya dan Cindy Hosea ~ Mahasiswa MM FEB UI

JAKARTA – Selasa (10/3/2020) Hari kedua Global Network Weeks atau Global Network for Advanced Management (GNAM) yang bertemakan “Managing Sustainable Business for Long-Term Growth” dilanjutkan dengan panel-panel menarik dan kunjungan ke Telkom Indonesia.

Diskusi panel pertama membahas sustainable financing,  kemudian dilanjutkan dengan  tiga sesi  yang berbeda-beda, di antaranya Tanoto Foundation Overview, Sustainable Ecosystem for Startup Incubation and MDI Ventures, serta  Indigo Creative Nation and Corporate Venturing dari Telkom Group.

Panel Discussion: Sustainable Financing

Diskusi panel dengan tema Sustainable Financing dibuka oleh Ida Ayu Agung Faradynawati dari MM FEB UI, selaku moderator. Kristina Lestariningsih selaku Executive VP Enterprise Risk & Portfolio Management PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk menjelaskan mengenai Sustainable Finance (SF) dan penerapannya di BRI. Sustainable Finance merupakan layanan di bidang keuangan yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata pemerintahan dalam pengambilan keputusan bisnis di perusahaan, dengan bertumpu kepada prinsip triple bottom line (profit, people, planet).

Bank BRI dalam upaya penerapan SF telah memulai dengan pembuatan Sustainability Report sejak tahun 2013, pembuatan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sejak tahun 2018, hingga pembentukan Sustainability Board pada tahun 2019 sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pendanaan proyek-proyek sosial dan green yang didukung oleh BRI. Dalam penerapan prinsip keuangan berkelanjutan yang dilakukan, BRI menerapkan praktik SF terhadap empat aspek, yaitu asset, liabilities, operational, dan human capital. Misalnya dari segi aset, BRI mendukung bisnis-bisnis yang bergerak di bidang energi terbarukan (renewable energy) dan membiayai moda transportasi yang ramah lingkungan seperti MRT dan LRT yang menggunakan tenaga listrik, sehingga dapat mengurangi efek rumah kaca.

Dari segi utang atau liabilities, BRI menerapkan berbagai upaya seperti Anti Pencucian Uang (APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), dan pengawasan terhadap Politically Exposed Person (PEP). Dari segi operasional, BRI dalam aktivitas operasional sehari-hari menerapkan prinsip paperless dan penggunaan green building.

Felia Salim selaku anggota dari Board of Directors (BOD) Indonesia Eximbank membagikan pengalamannya sebagai salah satu anggota dari Green Fund Board, dimana dalam upaya penerapan SF terdapat tiga prinsip, yaitu reduction, inclusion, dan protection. Prinsip reduction bertujuan untuk mengurangi gap atau celah dari segi biaya maupun resiko agar bisnis dapat berjalan dengan baik, prinsip inclusion menjunjung inklusivitas dari manusia atau masyarakat sekitar, sementara prinsip protection mengacu kepada tujuan bisnis yang turut melindungi bumi.

Dalam konteks Indonesia, Felia Salim menyampaikan perhatiannya terhadap industri manufaktur, yang saat ini lebih banyak berfokus kepada pengolahan sumber daya alam dan perdagangan, dan masih kurang memproduksi produk yang bernilai tambah. Produksi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh sektor migas dan pengolahan crude palm oil (CPO). Menurut Felia, Indonesia perlu menaruh perhatian lebih terhadap pengembangan industri manufaktur yang berkelanjutan untuk memproduksi berbagai produk yang bernilai tambah. Hal ini dapat didukung dengan penerapan blended finance dalam pengelolaan commercial funds, yaitu pengelolaan untuk memobilisasi modal dari berbagai sumber komersial, yang digunakan untuk pasar dan lingkungan yang sedang berkembang, hingga memberikan dampak yang positif terhadap investor dan komunitas.

Sesi 1: Tanoto Foundation Overview

Haviez Gautama selaku Director of Communications Tanoto Foundation, menjelaskan tujuan filantropi bagi Tanoto Foundation adalah untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa di bidang pendidikan. Ada tiga education life cycle yang menjadi fokus bagi Tanoto Foundation, yaitu SIGAP yang berfokus pada pengembangan SDM dengan berkontribusi pada pencegahan stunting dan memperkuat kapasitas pengasuhan anak, PINTAR yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia secara berkelanjutan, dan TELADAN yang berfokus pada pengembangan calon pemimpin masa depan untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Yosea Kurnianto selaku Deputy untuk SDG Academy Indonesia menyatakan Tanoto Foundation melaksanakan tiga education life cycle di atas sejalan dengan Sustainable Development Growth atau pembangunan berkelanjutan. SDG Academy Indonesia didirikan sejak Oktober 2019 yang bertujuan untuk membangun framework pembangunan berkelanjutan, agar dapat lebih sesuai dengan konteks di mana tempat pembangunan itu dilakukan. Hal ini dilakukan oleh SDG Academy Indonesia lewat tiga cara antara lain leadership certification, mobile learning dan study abroad.

Pada sesi 2 dan 3 ini, peserta GNAM Week 2020 mengunjungi dunia industri telekomunikasi, yaitu PT. Telkom Indonesia (Persero). Di sana peserta mendapatkan ilmu dan wawasan dari dunia industri yang disampaikan oleh pemateri yang ahli di bidangnya.

Sesi 2: Sustainable Ecosystem for Startup Incubation & MDI Ventures Brief Profile pada Telkom Group

Pemateri pertama, Achmad Sugiarto selaku Chief Strategy Offricer dari Telkom Group menyatakan bahwa Telkom Group sudah memiliki 38 startup yang tersebar baik di Indonesia maupun di luar negeri. Penting adanya inovasi di Telkom Group untuk tetap mempertahankan keunggulan perusahaan. Telkom Group membuka MDI pada tahun 2015 sebagai perusahaan venture capital. MDI akan mendanai startup-startup yang memiliki potensi untuk nantinya akan dikembangkan di bawah Telkom Group.

Pemateri kedua, Sandhy Widyasthana selaku COO/Portofolio Director dari MDI Ventures menyatakan bahwa Telkom Group sedang melakukan transformasi digital lewat MDI Ventures yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan dari para konsumen. MDI Ventures sudah berinvestasi ke 16 negara dan sudah melakukan sebanyak enam exit events. Tujuan dari MDI Ventures adalah untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur di Indonesia.

Setelah itu, peserta diajak untuk mengunjungi Telkom Digital Xperience (TDX), dimana peserta diperbolehkan untuk mengeksplorasi kecanggihan dari teknologi terkini yang dikembangkan oleh Telkom Indonesia, seperti robot dengan fitur voice recognition, Artificial Intelligence, Virtual Reality, dan lain-lain. Peserta juga diperkenalkan dan dapat berdiskusi langsung dengan beberapa startup binaan Telkom, seperti Bagidata dan Waterhub.

Sesi 3: Indigo Creative Nation & Corporate Venturing pada Telkom Group

Frans Hasiholan selaku Indigo Team di MDI Ventures menyatakan, tujuan Indigo adalah untuk memberikan pendanaan kepada startups yang sedang memulai bisnisnya. Indigo Creative Nation Framework terdiri dari creative camp, cratives centers dan creative capital. Ada beberapa tahapan yang akan dilalui sebelum terbentuknya suatu startups antara lain pre-incubator, incubator dan acceleration. Telkom Group juga menyediakan mentoring dan menyediakan akses ke pasar untuk memberikan kesempatan bagi startups untuk memperoleh investasi tambahan.

Menurut Dharmadi Gusanto selaku Investment Team di MDI Ventures, tujuan dari corporate venturing adalah untuk memaksimalkan nilai dari Telkom lewat startups yang didanai oleh MDI Ventures dan meminimalisir resiko yang akan dihadapi oleh Telkom dengan tidak berinvestasi pada startups yang tidak memiliki return yang positif bagi Telkom. (hjtp)

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: