Halalbihalal FEB UI 2020, Kembali Menjadi Manusia Yang Fitrah Dalam Menghadapi New Normal

 

Halalbihalal FEB UI 2020, Kembali Menjadi Manusia Yang Fitrah Dalam Menghadapi New Normal

Halalbihalal FEB UI 2020,

Kembali Menjadi Manusia Yang Fitrah Dalam Menghadapi New Normal

 

Hana Fajria – Humas FEB UI

Depok – Tahun ini kegiatan halal bihalal sebagai tradisi FEB UI untuk saling bermaaf-maafan sangatlah berbeda dengan sebelum-sebelumnya, karena kegiatan ini tidak bisa bertemu tatap muka karena dilakukan secara daring pada aplikasi zoom, namun kiranya tetap membangun silaturahmi dan kebersamaan (19/06/2020).

Di sela kesibukan, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, Ph.D. membuka acara Halalbihalal FEB UI, pada sambutannya beliau mengutarakan, “Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, meskipun terlambat, pada masa pandemi ini, banyak yang berubah, yakni dilakukan serba online, tapi bagi kita, ini kita jadikan momen yang jarang untuk melakukan inovasi yang nanti kita bisa lihat hasilnya begitu pandemi ini mereda, dan ini juga kesempatan untuk universitas-fakultas untuk masuk ke model triple helix, jadi kita tidak hanya mengajar dan publikasi saja, tapi memang ada pendapatan institusi, jadi nilai tidak hanya relevansinya, tidak hanya akademiknya,  kita gunakan kesempatan ini karena FEB UI cukup pengalaman dengan lembaga-lembaganya memberikan advice maupun kajian-kajian guna untuk pengambilan keputusan, sekali lagi mohon maaf lahir batin,” sambut Prof. Ari.

Pada halalbihalal ini Dr. Beta selaku Pj. Dekan FEB UI pun menyampaikan sambutan dan laporannya dalam bekerja selama 6 bulan menjabat sebagai Pj. Dekan. Dr. Beta menyampaikan terima kasih kepada partisipan halalbihalal FEB UI dan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H mohon maaf lahir dan batin, selanjutnya poin yang ingin disampaikan mengenai FEB UI merespon tantangan global dan apa saja yang sudah dikerjakan khususnya pada masa pandemi ini, dalam respon tantangan global sebuah institusi harus mengedepankan governance transparansi dan akuntabililtas. Hal  ini harus terefleksi  dalam dan untuk pencapaian rangking global  dan akreditasi baik nasional maupun internasional. Selain itu FEB UI sebagai institusi harus terus melakukan perbaikan dan pembenahan dan terus melakukan  improvement dalam semua bidang.

Pada laporannya Dr. Beta menyampaikan dalam kegiatan akademik saat ini seperti KBM, ujian, UTS, UAS, maupun yudisium masih dilakukan secara daring. FEB juga melakukan public exposure dalam bidang ekonomi dan bisnis bekerja sama dibidang 3 di universitas. FEB UI menyampaikan policy brief, untuk mencari keseimbangan antara keselamatan, kesehatan dan ekonomi. Juga telah menyelanggarakan knowledge sharing  berbagai topik pada serial webinar bincang sore bersama FEB UI yang bekerja sama dengan UKK dan alumni FEB UI, yang juga mempunyai tujuan sosial membantu menyediakan paket data untuk mahasiswa yang kurang beruntung yang didapat dari donasi seminar tersebut.  Sejumlah dosen pun mempublikasi jurnal dan artikel ilmiah di scopus Q1, rektor UI dan beberapa dosen, secara berkala menyampaikan pesan dan opini di surat kabar. Departemen juga menyiapkan forum diskusi ilmiah secara online. FEB UI juga membantu gugus tugas Covid-19 sebagai tim pakar modeling, tim pakar ekonomi, dan ekonomi kesehatan. FEB UI juga melakukan survei perilaku pencegahan Covid-19 bekerja sama dengan UKM UI. FEB UI juga dimintai masukan terkait sektor pendidikan mulai dari PAUD hinga perguruan tinggi. Selain itu  FEB UI mendapatkan hibah kompetisi yaitu hibah fasilitasi  akreditasi internasional  dari Kemendikbud sebagai proses akreditasi AACSB.

Selanjutnya tausiyah oleh Ustaz Abdi Kurnia Djohan, S.H., M.H. (Wakil Ketua Masjid UI) yang memberi pesan kepada partisipan, ”Makna idul fitri dan kembali fitrah itu relevansinya sudah terdapat dalam hadis nabi, “Siapa yang berpuasa dan bersungguh-sungguh, maka ia merayakan hari raya itu seperti ia baru lahir dari perut ibunya, sejalan ada relevansinya yang dicanangkan pemerintah, dengan paradigma baru, yang nilainya sudah kita pahami sebelumnya, memperhatikan yang memiliki kaitan langsung, hal-hal yang sederhana itu, tidak melupakan kebersihan, dan relasi dengan iman kebersihan. Kebersihan itu bagian dari iman, maka berusahalah kalian untuk berilaku bersih, nah disinilah letak relevansinya. Memunculkan kembali hal yang sederhana ini. Semoga kita tidak melupakan ini yang tetap melakukan hidup bersih dikehidupan sehari-hari. New Normal mendorong kita untuk berperilaku bersih dan juga berhati bersih, karena tidak mungkin berperilaku bersih itu bisa muncul dari hati yang tidak bersih. Memeperhatikan kebersihan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, bersikap positif menyikapi segala sesuatu Insya Allah kita menjadi orang-orang yang fitri diterima ibadah ramadhannya dan masuk ke do’a Mina Aidin Wal Faizin”, kutip Ustaz Abdi.

Dengan demikian puncak dari keseluruhan acara ini, diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ustaz Abdul Subur, S.E selaku  Kepala Bagian Kegiatan dan Kesejahteraan Mahasiswa FEB UI dan diakhiri dengan ucapan halalbihalal dari perwakilan elemen FEB UI seperti guru besar, senat akademik, pimpinan, dosen, karyawan, mahasiswa, maupun alumni sekaligus ditutup dengan foto bersama secara daring.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: