Hapus Stigma dengan Deteksi Dini dan Pengobatan pada Kusta

 

Hapus Stigma dengan Deteksi Dini dan Pengobatan pada Kusta

Kusta, yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen, adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, serta mata. Sistem saraf yang diserang dapat menyebabkan penderitanya mati rasa. Faktor penyebab penyakit ini dipicu oleh buruknya sanitasi, pola hidup tidak sehat dan lingkungan yang kumuh.

Dari data Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, angka penderita kusta di Indonesia masih cukup tinggi dengan mencatat temuan kasus baru mencapai 16.825, menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dunia dengan kasus baru kusta terbanyak setelah India (134.752 kasus) dan Brasil (33.303 kasus). Jika jumlah tersebut tidak dieliminasi, penyakit kusta bisa menambah angka kecacatan pada pasien dan berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien.

Gejala dan tanda kusta sukar diamati dan muncul sangat lambat. Gejala awalnya yaitu bercak putih di kulit seperti panu. Seiring waktu apabila tidak diobati akan timbul beberapa tanda dan gejala khas kusta berupa mati rasa pada kulit, pembesaran pembuluh darah di sekitar siku dan lutut, perubahan bentuk atau kelainan pada wajah, timbul luka tapi tidak terasa sakit, lemah otot atau kelumpuhan, hingga hilangnya jari jemari. Kusta hanya dapat menular melalui kontak terus menerus dan jangka panjang dengan penderita kusta yang belum diobati.

Kusta dapat disembuhkan dengan pemberian obat berupa kombinasi antibiotik (Multi Drug Therapy / MDT) sebagai upaya pengobatan selama 6 bulan hingga 2 tahun.  Pengobatan tersebut dapat diperoleh di Puskesmas dan Rumah Sakit. Pengobatan dan penanganan kusta penting dilakukan segera setelah kusta terdeteksi supaya tidak menimbulkan dampak yang lebih parah. Selain itu, penanganan kusta secara dini dapat menghindari risiko kecacatan pada penderita.

Penderita kusta sering kali hidup dengan stigma negatif di masyarakat dan kerap mendapat perlakuan diskriminasi. Hal ini disebabkan pengetahuan masyarakat yang sedikit mengenai kusta dan penanganannya. Sosialisasi tentang kusta secara berkelanjutan dan menyeluruh ke lapisan masyarakat diperlukan sebagai upaya menghapus stigma dan diskriminasi yang dialami penderita.

Sumber: http://www.depkes.go.id

 

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: