Indonesia Rawan Bencana, FIK UI Bantu Sosialiasikan Pendidikan Kebencanaan di SD Inklusi kota Depok

 

Indonesia Rawan Bencana, FIK UI Bantu Sosialiasikan Pendidikan Kebencanaan di SD Inklusi kota Depok

Semakin meningkatnya kejadian bencana di Indonesia dan jumlah korban bencana yang banyak dari kalangan anak dan kelompok berisiko seperti anak berkebutuhan khusus, maka Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menginisiasi program pengurangan risiko bencana di sekolah melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas). Kegiatan kali ini mengangkat tema Edukasi Tanggap Bencana di Sekolah Dasar Inklusi di kota Depok yang berlangsung selama 14-16 Agustus 2019. Kegiatan ini didanai dari Hibah Pengabdian Masyarakat jenis program Aksi UI untuk Negeri tahun 2019 dan bekerjasama dengan Departemen Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI). Dilakukan di Sekolah Dasar Inklusi SD Negeri Depok Baru 8, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Mengingat belum ada pengalaman mendapat edukasi kesiapsiagaan bencana maka, tim FIK UI memberikan edukasi pengelolaan bencana untuk membentuk sikap tanggap bencana bagi siswa dan guru. Selain itu SDN Depok Baru 8 memiliki puluhan siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) yang membutuhkan perlakuan khusus sesuai dengan kebutuhan mereka saat terjadi bencana. Informasi dari Kepala Sekolah SDN Depok Baru 8 belum pernah mendapat sosialisasi ataupun pelatihan tanggap bencana.

“Dampak bencana di SD Inklusi dapat mempengaruhi siswa regular dan siswa ABK yang merupakan kelompok rentan terhadap cedera fisik dan psikologis. Sehingga ketahanan dan kesiapsiagaan pada masa pra bencana penting untuk ditingkatkan agar dapat mengurangi dampak buruk pasca bencana” kata Allenidekania.

FIK UI sebagai pelopor Kegiatan Edukasi Tanggap Bencana di Sekolah Dasar Inklusi di Kota Depok bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa Sekolah Dasar Inklusi di Kota Depok dalam tanggap menghadapi bencana. Kegiatan ini juga merupakan wujud atas dukungan terhadap Perka BNPB Nomor 14/2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana. Oleh karena penyandang disabilitas seperti siswa ABK cenderung diabaikan pada keadaan bencana yang dapat menimbulkan kepanikan sehingga bisa jadi kebutuhan khusus mereka tidak terpenuhi bahkan seringkali kurang mendapat pertolongan saat terjadi darurat bencana. Diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat FIK UI menjadi upaya yang efektif untuk mensosialisasikan penanggulangan bencana dalam situasi tidak ada bencana, pada saat tanggap darurat bencana dan setelah kejadian bencana di lingkungan sekolah terutama di sekolah inklusi yang memiliki siswa ABK.
Program edukasi bencana ini digagas Dr. Allenidekania, MSc., didukung oleh mahasiswa magister keperawatan FIK UI (Regina Natalia, Havizoh, Muhammad Husein, Amalia Cahyaningtyas, Silvia Elki Putri, dan Fransiska Novita Sari) dan mahasiswa sarjana keperawatan FIK UI (Chorina Mega Noviana, Imaz Zaniar Majid, Natasya Moulina, dan Afifah Nurul Hidayah).
Rangkaian kegiatannya terdiri dari edukasi dan simulasi tanggap bencana yang dikhususkan pada bencana gempa bumi dan kebakaran. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan penyerahan kepada pihak sekolah perlengkapan untuk simulasi bencana meliputi pemasangan titik kumpul, jalur evakuasi, sirine, kotak P3K, APAR, dan poster-poster siaga bencana. Dilanjutkan dengan pengkajian risiko dampak bencana di SDN Depok Baru 8. Pada hari kedua, edukasi dilakukan bagi para guru. Dalam hal ini, FIK UI mendapat dukungan dari Bagian Penyuluhan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok untuk mengisi materi mengenai Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran sementara itu materi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi disampaikan langsung oleh ketua tim pengabdi Dosen FIK UI Dr. Allenidekania, MSc.

Selanjutnya sosialisasi pengetahuan dan simulasi tanggap bencana bagi seluruh siswa dilakukan pada hari ketiga. Tim Pengmas FIK UI memberdayakan guru sebagai fasilitator di masing-masing kelas yang bertugas dalam memberikan edukasi dan simulasi bersama tim Pengmas. Selain itu, juga dipilih satu orang guru sebagai penanggung jawab yang membunyikan sirine tanda bencana dan 1 orang guru bertanggung jawab sebagai koordinator lapangan yang akan memberikan arahan selama fase bencana. Tidak hanya guru yang dilibatkan secara aktif, Tim FIK UI juga membagi masing-masing siswa regular yang akan bekerjasama berpasangan dengan siswa ABK.

Hal yang menarik dari kegiatan Edukasi Tanggap Bencana di SD Inklusi adalah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi meliputi metode ceramah, diskusi, dan simulasi bencana oleh peserta guru dan seluruh siswa. Selain itu, pemilihan media pembelajaran menjadi hal penting yang diperhatian oleh tim Pengmas. Agar dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar siswa maka, media edukasi yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi poster tentang kebencanaan, video animasi siaga bencana, lagu siaga gempa bumi, alat pendukung keselamatan, dan modul Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan Kebakaran di Sekolah yang disusun oleh tim Pangmas FIK UI.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan manfaat dari program Aksi UI untuk Negeri dan mempertahankan keberlanjutan program FIK UI adalah dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak sekolah agar dapat mensosialisasikan dan memberikan pendidikan tentang bencana kepada siswa sekolah dasar inklusi. Selain itu, keberlanjutan program ini juga dilakukan dengan cara memperluas sosialisasi mengenai kebencanaan ke sekolah yang lain melalui beberapa kegiatan meliputi pendampingan guru sekolah dalam memberikan edukasi tanggap bencana kepada siswa secara periodik, menyelenggakan simulasi tanggap bencana di sekolah, melatih guru-guru yang belum mendapatkan pelatihan tentang kebencanaan, membuat video tanggap bencana sebagai video edukasi instruksional saat terjadi bencana dan menjalin kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran untuk kegiatan penyuluhan tentang kebencanaan.

Tim Pengmas FIK UI mengharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk peduli dalam menanggulangi dampak bencana terutama bagi kelompok rentan yaitu anak-anak dan penyandang disabilitas seperti ABK. Karena bencana dapat menimbulkan banyak korban yang selanjutnya akan memunculkan penyandang-penyandang disabilitas yang baru.
Adapun inovasi FIK UI dari kegiatan pengmas ini berupa dihasilkannya dua produk ilmu pengetahuan dalam bentuk video kegiatan Edukasi Tanggap Bencana di Sekolah Dasar Inklusi dan buku modul Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan Kebakaran di Sekolah. Semoga karya ini dapat sebagai batu loncatan untuk menghasilkan karya dalam tatanan yang lebih luas untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan.
Peserta kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Guru dapat mengetahui peran mereka selama fase dalam bencana sehingga membantu mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan khusus siswa ABK. Sedangkan siswa merasa puas dan beruntung mendapatkan manfaat yang positif dari kegiatan ini karena dapat membantu siswa membentuk sikap tangguh bencana sejak usia dini.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: