Penyebaran penyakit Hepatitis A yang semakin luas membuat Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Depok menaikkan status kasusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Status KLB Hepatitis A ini sudah berlangsung sejak 20 November 2019 dan akan berakhir pada 20 Januari 2020.
Menanggapi kejadian tersebut, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa (BEM IKM) FKUI melakukan aksi cepat tanggap bertajuk ‘IKM FKUI Tanggap Hepatitis A’.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 50 mahasiswa FKUI yang mendatangi tiga daerah yang umumnya menjadi tempat tinggal mahasiswa UI, yaitu Pondok Cina, Kukusan Kelurahan, dan Balik Rel (Barel) Stasiun UI. Para mahasiswa tersebut kemudian melakukan penyuluhan kesehatan dengan sasaran rumah makan-rumah makan dan pedagang kaki lima yang ada di daerah tersebut.
Aksi dimulai pada tanggal 15 Desember sampai dengan 21 Desember 2019 dengan membagi mahasiswa dalam kelompok-kelompok kecil. Satu kelompok kecil memiliki target untuk memberikan penyuluhan dan menempelkan poster kepada warung-warung makan di daerah tersebut. Penyuluhan berisikan pemaparan informasi mengenai KLB hepatitis A, gejala penyakit hepatitis A, serta pencegahan yang dapat dilakukan seperti vaksinasi, menjaga higienitas makanan, dan cara mencuci tangan yang tepat.
Mahasiswa FKUI di bawah koordinasi Bidang Sosial Politik BEM IKM FKUI merancang materi kreatif berupa poster yang disebarkan secara offline saat aksi dan online dengan target mahasiswa.
Koordinator Bidang Sosial Politik sekaligus Koordinator Pelaksana kegiatan IKM FKUI Tanggap Hepatitis A, Nico Gamalliel, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa FKUI terhadap KLB yang sedang terjadi di daerah tempat mereka belajar dan tinggal.
“Kami sadar bahwa kami harus melakukan sesuatu yang nyata untuk menekankan dan menggalakkan prevensi/pencegahan. Kami melihat bahwa tidak perlu jauh-jauh untuk mencari lingkungan yang rentan. Daerah tempat kami tinggal di sekitar UI bisa jadi masih melakukan pengolahan makanan yang tidak bersih,” ujar Nico kepada Humas FKUI.