Kolaborasi Guru, Siswa, dan Keluarga dalam Meningkatkan Keamanan Makanan Anak

 

Kolaborasi Guru, Siswa, dan Keluarga dalam Meningkatkan Keamanan Makanan Anak

Sigit Mulyono, staf pengajar pada Departemen Keperawatan Komunitas FIK UI resmi menambah jumlah doktor di FIK UI. Sigit menjadi doktor keperawatan ke-30 yang lulus dari Program Doktor FIK UI pada Senin, 19 Januari 2015 setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Kolaborasi Guru, Siswa, dan Keluarga (KOGUSIGA) sebagai Asuhan Keperawatan Kesehatan Sekolah dalam Meningkatkan Keamanan Makanan Anak Sekolah Dasar di Kota Depok.” Sidang yang berlangsung di Gedung Pendidikan dan Laboratorium FIK UI, Depok tersebut diketuai, Dekan FIK UI sekaligus sebagai Ko-Promotor I, Dra. Junaiti Sahar, M.App.Sc., Ph.D., dengan promotor Prof. Elly Nurachmah, M.App.Sc., DNSc., dan Ko-Promotor II Dr. dr. Sabarinah Prasetyo., M.Sc dengan anggota Dr. drh. Yvonne Magdalena I., S.U., Dr. Nana Mulyana, SKM., M.Kes., Prof. Achir Yani S. Hamid, DNSc., dan Dr. dr. Astrid Sulistomo, MPH., Sp.OK.

Anak usia sekolah rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satu contoh yang sering terjadi di Indonesia adalah masalah kesehatan akibat makanan. Dari jumlah kasus ini, sebanyak 75,5% dialami oleh kelompok anak usia sekolah, dengan kasus yang paling sering dialami adalah keracunan pangan. Hasil survey di salah satu sekolah dasar di Depok menemukan 36,76% dari 185 anak sekolah memiliki status kurang gizi. Adapun penyebabnya adalah pola makan salah, komposisi makan yang kurang tepat, pemilihan makanan yang kurang sehat, dan kebiasaan jajan di sekolah.

Praktik keamanan pangan (food safety practice) yang ditanamkan sejak masa usia sekolah dapat berkontribusi dalam pencegahan kesakitan dan kematian di kemudian hari. Hal ini dapat dicapai melalui pelaksanaan program UKS yang optimal. Akan tetapi, sampai saat ini pelaksanaan program UKS mengalami berbagai kendala, antara lain masalah sumber daya manusia yang terbatas, terbatasnya sarana dan prasarana UKS, dan masih belum optimalnya koordinasi guru, keluarga dan siswa dalam menangani UKS. Model ABG yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan belum berhasil meningkatkan status kesehatan siswa. Oleh karena itu, Sigit mengembangkan suatu model yang mengoptimalkan fungsi perawat puskesmas sebagai koordinator program promosi kesehatan sekolah di UKS melalui asuhan keperawatan sekolah.

Sigit menggunakan Quasi Experiment pre-post test dengan menggunakan kelompok kontrol. Responden penelitian sebanyak 206 siswa sekolah dasar (kelas 4 dan 5) yang secara acak dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukan model KOGUSIGA mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa tentang keamanan makanan secara bermakna, dan meningkatkan pemenuhan gizi siswa secara bermakna.

 Pak Sigit 1Pak Sigit 4Pak Sigit 3Pak Sigit 5Pak Sigit 6Pak Sigit 2Pak Sigit Cover

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: