Kuliah Umum “Iluminasi Naskah Keraton Yogyakarta” oleh Prof. Dr. Edwin Paul Wieringa

 

Kuliah Umum “Iluminasi Naskah Keraton Yogyakarta” oleh Prof. Dr. Edwin Paul Wieringa

Prof. Edwin Paul Wieringa, seorang Pakar Filologi Indonesia dan Studi Islam dari Universitas Köln Jerman, memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) pada hari Rabu 19 Februari 2020. Kuliah umum ini diselenggarakan di Auditorium Gedung 1 FIB UI. Kuliah umum ini memiliki tema “Iluminasi Naskah Keraton Yogyakarta”. Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Daerah untukSastra Jawa. Acara ini dihadiri oleh segenap dosen dan mahasiswa Sastra Jawa FIB UI.Dalam kuliah umumnya, Prof. Edwin Paul Wieringa menjelaskan tentang pengertian iluminasi. Menurutnya, iluminasi dan ilustrasi sangatlah mirip namun tidak sama. Iluminasi adalah hiasan naskah yang berfungsi sebagai dekorasi, digunakan untuk menghias dan merupakan “tambahan yang tidak perlu”. Ilustrasi diambil dari bahasa latin illustrare atau illustration yang artinya adalah menerangkan atau menjelaskan yang berfungsi sebagai penerang. Karena berfungsi untuk memperjelas isi teks, ilustrasi dianggap sebagai “tambahan yang perlu”. Sebenarnya, iluminasi kadang kala juga bisa berfungsi sebagai “penerang” dan membantu memperjelas isi teks, namun keadaannya tetap “tidak perlu”.Iluminasi yang ingin lebih dijelaskan pada kuliah umum ini adalah iluminasi pada Al-Qur’an. Prof. Edwin Paul Wieringa mengatakan bahwa ada tradisi lama untuk menghiasi Al-Qur’an di Jawa dan di seluruh dunia Islam, yang pada umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1.) Iluminasi dua halaman simetris kiri-kanan pada bagian awal, tengah, dan akhir mushaf, 2.) Iluminasi pada kepala-kepala surah. 3.) Iluminasi untuk tanda-tanda juz, hizb, dll, yang terdapat di bagian kosong pada tepi luar teks Al-Qur’an. Ragam hias yang biasa digunakan adalah floral atau tetumbuhan. Tidak ada hubungan antara hiasan mushaf dan kalam Allah S.W.T. Akan tetapi, ada hubungannya dengan produser. Ketiga bagian iluminasi tersebut berasal dari Jawa. Mushaf dari Jawa punya beberapa ciri khas yang membuktikan ke-Jawa-annya. Sejak akhir abad ke-20 ada perkembangan baru pada cetakan mushaf yaitu mushaf yang bersifat politik. Cetakan mushaf ini disponsori oleh Pemerintah Provinsi Banten dan keluarga Cendana. Misalnya adalah Mushaf al-Bantani, dan pada tahun 1999 dibuat Mushaf al-Tin untuk mengenang almarhumah Ibu Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto. Acara ini ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto bersama.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: