Mahasiswa FKUI Raih Penghargaan Best Oral Presentation di Forum Kedokteran Okupasi Internasional

 

Mahasiswa FKUI Raih Penghargaan Best Oral Presentation di Forum Kedokteran Okupasi Internasional

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali menorehkan prestasi di kompetisi internasional. Muhammad Habiburrahman, S.Ked (Mahasiswa FKUI Angkatan 2015) berhasil meraih penghargaan “Best Oral Presentation” setelah mempresentasikan karya ilmiahnya pada ajang The 2nd International Conference on Mining Occupational Safety and Health – International Commission on Occupational Health (MinOSH-ICOH) and The 13th Indonesian Occupational Medicine Update (IOMU) yang dilaksanakan di Hotel Prime Plaza Sanur, Bali, pada 6-8 Oktober 2019 lalu.

Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Seluruh Indonesia (PERDOKI) atau IOMA (Indonesian Occupational Medicine Association) adalah satu-satunya organisasi profesi kedokteran kerja di Indonesia dengan lebih dari 150 anggota yang peduli tentang peningkatan kesehatan pekerja untuk menjaga produktivitas mereka. Sejak tahun 2006, PERDOKI menyelenggarakan kegiatan IOMU, sebuah pertemuan ilmiah tahunan untuk memperbarui masalah terkini dalam kedokteran kerja bagi para anggotanya dan pemangku kepentingan lainnya.

IOMU ke-13 tahun ini, diselenggarakan bekerja sama dengan pelaksanaan kedua International Conferrence MinOSH-ICOH. Topik utama dari pertemuan tahunan ini adalah “Occupational Safety and Health in Mining: From Ore to Vision Zero”. Pemilihan tema ini mengacu pada komitmen Indonesia untuk mendukung pengendalian risiko kesehatan dan menghilangkan berbagai masalah kesehatan bagi para pekerja terutama di sektor pertambangan, minyak, gas dan energi. Lebih dari 500 peserta, baik nasional dan internasional, turut berpartisipasi pada kegiatan yang mengangkat topik-topik menarik mencakup penyakit akibat kerja, kecelakaan di tempat kerja, penyakit menular dan tidak menular, serta pengendalian risiko kesehatan di lingkungan kerja. Selain simposium dan workshop, dilaksanakan juga kompetisi Oral Presentation dan Poster Presentation.

Selain Muhammad Habiburrahman, S.Ked, FKUI juga diwakili oleh Sheila Fajarina Safety (FKUI 2016) pada kompetisi Oral Presentation. Sheila memaparkan presentasinya yang berjudul “Correlation between Compliance of 12-weeks Workplace-based Physical Exercise Program and Waist Circumference in Sitting Workers.

Presentasi tersebut menjelaskan tentang pengaruh latihan fisik berbasis tempat kerja pada pekerja duduk terhadap lingkar pinggang. Penelitian dilakukan selama 12 minggu di sebuh lembaga independen yang bertempat di Jakarta sejak bulan Agustus-November 2018 dengan bimbingan Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO.

Sementara Habib, sapaan akrab Muhammad Habiburrahman, mempresentasikan karya ilmiahnya yang berjudul “The Impact of Sleep Deprivation on Work Performance towards Night-Shift Workers: An Evidence-Based Case Report.”

Karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari tugas Evidence Based Case Report (EBCR) saat Habib dan ketiga rekannya yaitu Fadhilah Harmen S.Ked, Elvira Lesmana S.Ked, dan Nadya Gratia, S.Ked menjalani fase preklinik di modul Evidence Based Medicine dengan bimbingan Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO.

“Jadi kami bertiga didorong oleh pembimbing kami untuk melakukan publikasi dan kalau bisa diikutkan dalam konferensi. Di tengah kesibukan co-ass, Alhamdulillah bisa mendaftarkan karya kami yang lama terbengkalai. Sejujurnya ini di luar ekspektasi saya sebagai oral presenter. Saya dari awal tidak menargetkan karya ilmiah tersebut lolos di kategori Oral Presentation, mungkin hanya Poster Presentation. Namun berkat usaha, doa, dan dukungan pembimbing, kami bisa lolos di oral presentation dan bahkan mendapat juara sebagai Best Oral Presentation. Yang lebih membanggakan lagi ketika menyadari bahwa peserta lainnya adalah para dokter sementara saya masih di fase co-ass,” papar Habib bangga.

Karya ilmiah ini menjelaskan tentang pengaruh kurang tidur, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, terhadap berbagai parameter performa pekerjaan orang-orang yang bekerja giliran malam. Pada kasus tersebut, diilustrasikan pasien perawat yang bekerja giliran malam kerap mengeluhkan gejala insomnia, sulit berkonsentrasi, dan bahkan karena terlalu mengantuk sempat tertusuk jarum. Tentu ini sangat berkaitan dengan kehidupan tenaga medis yang mungkin saja menurun performa kerjanya karena pengaruh kurang tidur.

“Berdasarkan ilustrasi kasus tersebut, kami membuat EBCR ini dengan tujuan menyelidiki hal-hal apa saja yang terpengaruh dan bagaimana mekanisme patofisiologi sistem biologis tubuh kita dapat menjelaskan fenomena-fenomena tersebut. Dalam EBCR ini performa kerja yang terpengaruh salah satunya adalah produktivitas dan keselamatan kerja,” terang Habib.

Melalui keikutsertaannya pada forum tersebut, Habib mengaku bangga atas pencapaian yang Ia raih. Habib berharap lebih banyak lagi mahasiswa FKUI yang bersemangat untuk mengikuti konferensi internasional sejenis.

Seperti yang diketahui bersama, bahwa mahasiswa FKUI memiliki banyak potensi untuk berprestasi, salah satunya adalah melalui penelitian. Setiap tahun banyak penelitian yang dilakukan mahasiswa FKUI, namun hanya sebagian yang dipublikasikan.

“Menurut saya, perlu ada dorongan dan dukungan kepada mahasiswa FKUI agar mempublikasikan penelitiannya. Salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan adalah berbagai konferensi internasional seperti yang saya ikuti ini. Saya percaya mahasiswa FKUI bisa,” tutur Habib.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: 
Tags: