Mahasiswa S-1 Akuntansi FEB UI Angkatan 2018 Sabet Dua Juara dalam APA Champ 2021

 

Mahasiswa S-1 Akuntansi FEB UI Angkatan 2018 Sabet Dua Juara dalam APA Champ 2021

Mahasiswa S-1 Akuntansi FEB UI Angkatan 2018 Sabet Dua Juara dalam APA Champ 2021

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (10/11/2021) Mahasiswa S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia angkatan 2018 berhasil memperoleh dua penghargaan dalam ajang APA Champ 2021 dengan penyelenggara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Tim Wallstreet meraih Juara 1 (National Champions) dan Tim Bull memperoleh Juara 1st Runner-Up. Pengumuman pemenang dilakukan secara live di channel Youtube IAI, pada Rabu (10/11/2021).

APA Champ 2021 merupakan salah satu lomba dari rangkaian perlombaan APA FEST yang bersifat nasional yang memiliki tujuan sebagai peluang bagi para mahasiswa akuntansi seluruh Indonesia untuk mengembangkan kemampuan problem solving, critical thinking, mengasah kreativitas, dan kemampuan dalam berkompetisi. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat lebih mempersiapkan para semua partisipan dalam mempersiapkan masa depan. Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti ajang APA Champ 2021 berupa mahasiswa akuntansi semester 4 dengan IPK minimal 3.00, terdiri dari 5 orang per tim, membuat video maksimal durasi 3 menit tentang Chartered Accountant, daftar ke Departemen Akuntansi FEB UI sebagai wakil resmi yang dibuktikan dengan surat Pimpinan Perguruan Tinggi, dan berbagai syarat administratif lainnya. Peserta APA Champ ini berasal dari berbagai universitas di Indonesia, seperti UGM, Unika Soegijapranata, TSM, dan lainnya dengan keseluruhan 38 tim.

enghargaan pertama diraih oleh Tim Wallstreet terdiri dari Belinda Azzahra, Gabrielle Christie, Linda Ariyani, Michelle Candra, dan Mohamad Arsy Fajar yang dinobatkan sebagai Juara 1 (National Champions)Tim ini bisa meraih juara tersebut karena mempresentasikan strategi finansial dan non-finansial untuk perusahaan Baby Freedom terhadap agreement dengan Wallmart yang didukung oleh data dari berbagai sumber scientific yang mendukung solusi/strategi yang diajukan seperti jurnal, buku mata kuliah, khususnya yang berhubungan dengan financial analysis. Waktu persiapan dan presentasi yang diberikan juga sedikit di setiap babaknya. Selain diuji analisis dan presentasi, mereka juga ditantang untuk bekerjasama dalam tim dan memiliki manajemen waktu yang baik sehingga bisa menyelesaikan presentasi tepat waktu dalam waktu yang singkat.

Belinda Azzahra, menuturkan “Pelajaran paling mendukung dalam APA Champ adalah bisnis global, manajemen keuangan, pemodelan keuangan dan simulasi bisnis, serta analisis valuasi bisnis dalam memecahkan kasus. Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, yang sebenarnya tidak diduga. Namun kemenangan ini menjadi pemantik bagi Tim Wallstreet untuk bisa menoreh prestasi lainnya di masa depan.”

Gabrielle Christie, menyampaikan “Sikap yang menguatkan saya dalam berkompetisi ini ada 2 yaaitu Determinasi dan kolaboratif. Terkadang rasanya ingin menyerah namun ketika mengingat tujuannya untuk tim maka rasa egois harus dihilangkan. Saya beserta tim sangat bangga karena ini pertama kalinya memenangkan perlombaan yang berujung untuk mewakili Indonesia bersaing di skala regional.”

Michelle Candra, mengatakan “Tantangan terbesar selama kompetisi berupa waktu pelaksanaan. Kami hanya diberikan waktu kurang dari 1 jam untuk membaca case, memahami dan membuat slide presentasi. Namun, sebelum pelaksanaan lomba, kami sudah berdikusi untuk menentukan pembagian dan manajemen waktu agar bisa selesai tepat waktu. Tentunya sangat senang dan bangga atas pencapaian tim bersama bisa meraih Juara 1.

Linda Ariyani melanjutkan bahwa tim kami ditantang untuk tidak hanya menganalisis dari aspek finansial kasus yang diberikan melainkan juga harus memperhatikan berbagai aspek non-finansial seperti operasional, marketing, etika, dan keberlanjutan dari strategi perusahaan. Selain itu, tim kami perlu menganalisis berbagai risiko yang muncul atas suatu keputusan bisnis dan bagaimana tindakan untuk memitigasinya. Tim Wallstreet berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dari awal, terutama kepada Departemen Akuntansi FEB UI. Semoga kemenangan ini dapat berguna tidak hanya bagi kami tetapi juga lingkungan sekitar dan semakin memotivasi teman lainnya untuk dapat melakukan terbaik dalam setiap tantangan yang diberikan.

Mohamad Arsy Fajar menambahkan tim lawan paling ditakuti selama berkompitisi ialah Tim Bull, karena mereka sudah memiliki banyak pengalaman di bidang business case competition. Atas Kerjasama tim dan dukungan dari Departemen Akuntansi, keluarga, teman, alhasil Tim Wallstreet bisa menjadi Juara 1. Kedepannya, saya akan fokus untuk magang dan membuat laporannya karena akan memasuki akhir masa studi di FEB UI. Namun, sambil magang, saya juga ingin mengikuti lomba lainnya.

Penghargaan kedua diraih oleh Tim Bull terdiri dari Bennedict Elbert, Brian Senopati, Brigitta Aurelia Vadstena, Chessa Selena, dan Yohana Olivia Halim dinobatkan sebagai Juara 1st Runner-Up. Tim ini bisa meraih juara tersebut karena mempresentasikan business case mengenai perusahaan Baby Freedom. Secara singkat, kami diminta untuk membantu pihak perusahaan untuk memilih satu diantara dua keputusan yang harus dipilih oleh perusahaan dengan membertimbangkan faktor finansial dan non-finansial perusahaan dan dilengkapi dengan data pendukung lainnya dari internet, inovasi dan kreativitas anggota tim berdasarkan pengalaman dan wawasan masing-masing. Kasus tersebut harus kami selesaikan dalam waktu 40 menit dan dipresentasikan dalam waktu 8 menit.

Bennedict Elbert menceritakan bahwa pelajaran yang diperoleh dari APA Champ ini sangat banyak. Hanya saja, yang paling berkesan bagi tim kami berupa pentingnya kerja sama secara tim manajemen dan keserasian alur ide. Seperti pepatah ‘teamwork makes the dream work’. Tentunya, Tim Bull sangat senang menjadi runner-up. Meskipun begitu, tentunya terdapat berbagai kekurangan yang tim atau saya sendiri sadari. Oleh karena itu, kedepannya saya bersama tim akan terus belajar dan mencoba berkembang lebih lanjut lagi.

Brian Senopati, menuturkan “Case di Grand Final memiliki format yang cukup berbeda dari case-case di tahap sebelumnya. Hal itu mendorong tim kami untuk berpikir lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan format baru tersebut. Dari diskusi tim pada tahap Grand Final, kami mengevaluasi pemilihan keputusan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Dari proses tersebut, analisis dengan objective-based framework cukup membantu tim kami dalam memformulasikan jawaban untuk case. Tim Bull sangat bangga bisa menjadi juara runner-up dan mengharumkan nama FEB UI di kancah nasional. Meski begitu, tahun ini merupakan tahun terakhir kami berkuliah di FEB UI dan merasa bersyukur dapat berkompetisi bersama tim yang brilliant dan menutup tahun kuliah dengan prestasi kecil.”

Brigitta Aurelia Vadstena, menyampaikan bahwa tantangan terbesar selama berkompetisi ialah harus mengerjakan case yang bervariasi dan menantang dalam waktu yang singkat. Tim Bull mempersiapkan semuanya dengan berlatih mengerjakan beberapa case yang berbeda untuk melatih analisis dan kerja sama tim. Alhasil, tim kami bisa memperoleh Juara Runner-Up. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak terutama Departemen Akuntansi FEB UI. Kami juga senang dapat mengharumkan nama FEB UI dan semoga kemenangan ini dapat terus memotivasi kami dan teman-teman lainnya untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.

Chessa Selena, mengatakan “Sejujurnya, semua pesaing dalam APA Champ sangatlah hebat, banyak yang telah memiliki pengalaman dalam dunia perlombaan. Apalagi, saat Final Round, seluruh tim sangat baik dalam mempresentasikan hasil analisisnya. Namun, jika harus memilih, sepertinya Tim Wallstreet dari FEB UI juga yang paling ditakuti di ajang ini, karena setiap anggotanya memiliki spesialisasi dan keahlian tersendiri yang saling melengkapi. Kedepannya, hal yang ingin dicapai bagi saya pribadi adalah memenangkan ajang perlombaan lainnya dengan terlebih dahulu belajar dari pengalaman dan mengembangkan diri untuk menambah kompetensi.”

Yohana Olivia Halim, menambahkan “Sikap yang menguatkan kami dalam berkompetisi di APA Champ tentang menghargai opini anggota lain agar dapat tercipta kerjasama yang baik serta bersikap untuk tenang di saat-saat genting seperti waktu persiapan yang hampir habis atau saat diberi pertanyaan dari para juri. Selain itu, saya juga fokus untuk mengembangkan kemampuan diri untuk saling melengkapi anggota tim lain dan saling bersinergi agar dapat mencipatakan kerjasama tim yang baik. Tentunya, kami sangat bersyukur dapat mengharumkan nama pribadi dan FEB UI di ajang perlombaan. Kemenangan ini juga tidak lepas dari kemampuan tim serta dukungan dan doa yang diberikan oleh pihak-pihak di sekitar, seperti teman dan keluarga.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: