Peneliti LPEM FEB UI: Peran Strategis Indonesia sebagai Tuan Rumah G20 2022

 

Peneliti LPEM FEB UI: Peran Strategis Indonesia sebagai Tuan Rumah G20 2022

Peran Strategis Indonesia sebagai Tuan Rumah G20 2022

Oleh: Teuku Riefky dan Faradina Alifia Maizar, Peneliti LPEM FEB UI

 

KONTAN – (14/9/2021) Pada 23 tahun yang lalu, terbentuklah Group of Twenty (G20), sebuah forum diskusi menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sebagai manifestasi koordinasi antar pemimpin negara, G20 juga berperan sebagai sarana diskusi yang krusial, terutama terkait dengan ekonomi dan keuangan.

Saat ini, negara-negara yang tergabung dalam G20 mewakili 60% populasi dunia dan 80% perekonomian global. Pada tahun 2022, perwakilan negara-negara tersebut akan berkumpul di Jakarta sehubungan dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi Dalam rangka menyambut Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022, pemerintah Indonesia mengusung tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Tema ini diambil dengan mempertimbangkan krisis kesehatan saat ini yang membutuhkan usaha kerja sama dan koordinasi di tingkat internasional yang lebih mendesak dari sebelumnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sekaligus menjabat sebagai Ketua I Bidang Sherpa Track pada penyelenggaraan G20 Indonesia menjelaskan, bahwa terdapat beberapa isu strategis yang diangkat oleh Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20. Pertama, sinergi antara Indonesia dan dunia internasional dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dan penentuan arah ekonomi pasca krisis. Selain itu, Presidensi G20 jugaakan dimanfaatkan sebagai sarana promosi isu-isu yang menjadi prioritas nasional, seperti digitalisasi, pengembangan SDM, dan pemberdayaan perempuan serta pemuda.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga didapuk sebagai Ketua l Bidang Finance Track menyebutkan, bahwa Indonesia akan menyiapkan agenda keuangan berkelanjutan, sejalan dengan tema yang diusung Presidensi G20 Italia tahun ini. Terlepas dari tema besar Indonesia yang sangat kuat kaitannya dengan pemulihan pasca pandemi, beberapa permasalahan akut yang ditemukan dalam perekonomian global juga diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia. Isu-isu tersebut di antaranya seperti ketimpangan, perubahan iklim, digitalisasi, serta multipolarisasi geopolitik global.

Memasuki pandemi, ketimpangan semakin terlihat, dimana negara maju memiliki ruang fiskal yang jauh lebih leluasa ketimbang negara berkembang. Sehingga mendorong kelompok negara maju mampu mengeluarkan stimulus dalam jumlah yang jauh lebih besar dan mendorong pemulihan yang lebih cepat. Implikasi dari kondisi ini tidak lain adalah proses pemulihan ekonomi yang timpang di tingkat global. Selanjutnya, ketimpangan juga melanda aspek kesehatan, dimana terjadi kesenjangan ketersediaan vaksin antara negara maju dan berkembang.

Pada aspek lingkungan, dorongan kapasitas fiskal yang mencukupi serta tersedianya teknologi yang mumpuni mampu menciptakan infrastruktur yang lebih tahan bencana dan tahan perubahan iklim di negara maju ketimbang di negara berkembang. Sayangnya, hingga saat ini, beberapa isu yang dihadapi banyak negara berkembang di seluruh dunia, termasuk diantaranya terkait dengan aspek pembangunan, SDM dan ketenagakerjaan, kesehatan, ruang fiskal, dan lingkungan, masih belum cukup dibahas dalam forum G20 yang diadakan di Italia pada tahun 2021 ini. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20 tahun depan, selain berada dalam posisi yang strategis untuk mendorong pembahasan isu-isu mendesak yang dihadapi oleh negara berkembang pada forum internasional, Indonesia juga memegang peranan yang unik dan vital dalam membentuk dan mengarahkan diskusi pemimpin global ke arah yang lebih relevan, berkelanjutan, dan inklusif.

Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat mewakili suara negara-negara berkembang-tidak hanya negara anggota G20-tetapi tetap menjunjung multilateralisme G20 sehingga dapat mencapai konsensus oleh seluruh anggota G20 untuk bersama-sama mendorong pemulihan dan pembangunan ekonomi global pasca COVID-19 yang inklusif dan berkelarjutan.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) adalah lembaga penelitian di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. LPEM FEB UI telah menjadi salah satu lembaga akademik terkemuka di Indonesia yang berperan penting dalam menyumbangkan gagasan pemikiran melalui kegiatan penelitian, konsultasi, dan pendidikan.

 

Sumber: Koran Kontan. Edisi: Selasa, 14 September 2021. 

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: