Penelitian Doktor FKUI: Berat Badan Tak Stabil Bahayakan Kesehatan

 

Penelitian Doktor FKUI: Berat Badan Tak Stabil Bahayakan Kesehatan

Prevalensi penderita obesitas di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia, lima urutan kota dengan prevalensi obesitas tertinggi adalah Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan DKI Jakarta. Obesitas sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular yang diyakini merupakan akibat dari inflamasi dan stress oksidatif.

Penurunan berat badan melalui diet dan berolahraga merupakan strategi dasar dalam manajemen obesitas. Penyandang obesitas seringkali mengalami peningkatan dan penurunan berat badan yang dikenal sebagai weight cycling (WC). Fenomena ini dikenal juga dengan efek yo-yo karena berat badan mudah naik dan turun ibarat permainan yo-yo. Beberapa penelitian menunjukkan risiko sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular meningkat pada WC dibanding dengan penyandang obesitas pemula (first encounter obesity atau FEO). Risiko ini diduga disebabkan oleh penimbunan lemak, obesitas sentral, resistensi insulin, dan hipertensi yang diinduksi oleh WC.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apakah penyandang obesitas dengan WC memiliki komposisi tubuh, petanda sindrom metabolik, petanda inflamasi, dan stress oksidatif yang lebih buruk dibandingkan dengan penyandang obesitas yang tidak pernah mengikuti program penurunan berat badan (FEO). Selain itu, belum ada penelitian di Indonesia yang menilai pengaruh penurunan berat badan pada populasi obesitas dengan WC.

Berdasarkan permasalahan tersebut, dr. Samuel Oetoro, M.S., Sp.GK., staf pengajar di Departemen Ilmu Gizi FKUI, melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh program penurunan berat badan (diet dan olahraga) terhadap komposisi tubuh, petanda sindrom metabolik, petanda inflamasi, dan stress oksidatif pada subjek obesitas dengan WC.

Penelitian kemudian dilakukan dengan mengikutsertakan 73 subjek yang terdiri dari laki-laki dan perempuan obesitas. Pengumpulan data dilakukan selama periode Januari–Oktober 2013 di kantor Balai Kota Jakarta. Kelompok uji diberikan program penurunan berat badan yang terdiri atas pengurangan asupan energi dan olahraga intensitas ringan hingga sedang. Pengukuran dimensi tubuh manusia dan komposisi tubuh dilakukan di awal penelitian.

Di akhir penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa setelah dilakukan program diet dan olahraga, tidak didapatkan perbedaan perubahan berat badan baik bagi penyandang WC maupun FEO. Namun, petanda stress oksidatif pada FEO lebih baik bila dibandingkan dengan WC. Dengan diketahuinya pengaruh program penurunan berat badan pada subjek obesitas dengan WC terhadap komposisi tubuh, sindrom metabolik, petanda inflamasi, dan stress oksidatif, diharapkan dapat dilakukan tatalaksana obesitas yang sempurna untuk mencegah komplikasi akibat obesitas.

Paparan penelitian ini merupakan disertasi dr. Samuel Oetoro, M.S., Sp.GK. yang dipresentasikan pada sidang promosi doktoralnya, Selasa (8/7/2014) di Aula Fakultas Kedokteran UI. Disertasi berjudul “Pengaruh Program Penurunan Berat Badan pada Penyandang Obesitas dengan Weight Cycling terhadap Perubahan Komposisi Tubuh, Petanda Sindrom Metabolik, Petanda Inflamasi, dan Stres Oksidatif” ini berhasil dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji Dr. dr. Inge Permadhi, M.S., Sp.GK. dengan anggota penguji Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD; Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.; Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, M.Sc., M.S., Sp.GK.; Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH (FKM UI) ; dan Dr. dr. Meilani Kumala, M.S., Sp.GK.(FK Universitas Tarumanagara).

Di akhir sidang, disertasi yang disusun di bawah bimbingan promotor Prof. dr. Lukman Hakim, Sp.PD-KKV, K.Ger, FINASIM dan kopromotor Dr. Widjaja Lukito, Ph.D., Sp.GK (SEAMEO RECFON) dan Drs. Andi Wijaya, Ph.D., MBA (FK Universitas Hasanuddin, Makassar) ini berhasil membawa Samuel Oetoro menjadi doktor dalam bidang Ilmu Gizi FKUI. Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, M.S. selaku ketua sidang hari itu berharap penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi penelitian mengenai obesitas selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian ini juga, dapat disarankan bagi para penyandang obesitas untuk melakukan program penurunan berat badan dengan baik mengingat bahaya peran obesitas terhadap penyakit kardiovaskular. (Mel/Dan/Die)

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: