Promosi Doktor PPIE FEB UI Analisis Burden of Disease and Economic Growth: the Nonlinear Effect of Population Age Structure

 

Promosi Doktor PPIE FEB UI Analisis Burden of Disease and Economic Growth: the Nonlinear Effect of Population Age Structure

Promosi Doktor PPIE FEB UI Analisis Burden of Disease and Economic Growth: the Nonlinear Effect of Population Age Structure

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (28/7/2022) Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, menyelenggarakan sidang terbuka Promosi Doktor Flora Aninditya, secara daring, pada Kamis (28/7).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Arief Wibisono Lubis, Ph.D., dengan pembimbing Omas Bulan Samosir, Ph.D. (Promotor), Dr. Hera Susanti (Ko-Promotor 1), Dr. Mahjus Ekananda (Ko-Promotor 2). Selaku tim penguji, Turro S. Wongkaren, Ph.D. (Ketua Penguji), I Dewa Gede Karma Wisana, Ph.D., Arie Damayanti, Ph.D., Syarifah Liza Munira, Ph.D., dan Prof. Abuzar Asra, Ph.D.

Pada sidang terbuka ini, Promovenda Maya Hendrietta Montolalu berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudulBurden of Disease and Economic Growth: the Nonlinear Effect of Population Age Structure”.

Promovenda Flora Aninditya melakukan penelitian dengan menganalisis bahwa meskipun secara umum kesehatan penduduk dianggap berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, bukti empiris menunjukkan temuan yang beragam. Penelitian ini menggunakan data Burden of Disease (BOD) dari Institute of Health Metric Evaluation (IHME) untuk pengukuran kesehatan penduduk dan data ekonomi terkait dari 87 negara dari tahun 1990-2018. Dengan menggunakan regresi panel dengan ambang batas (threshold), studi ini bertujuan untuk mengurai dampak kesehatan pada pertumbuhan ekonomi. Penggunaan pendekatan ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menjelaskan variabilitas dampak kesehatan pada pertumbuhan.

Rasio ketergantungan penduduk lanjut usia (lansia) terbukti menjadi variabel ambang batas yang baik, yang dapat mengelompokkan negara menjadi empat kategori: negara- negara yang lebih tua dan berpenghasilan tinggi, negara-negara yang lebih muda dan berpenghasilan rendah, dan negara-negara berkembang dan berpenghasilan menengah. Ketika struktur umur penduduk dipertimbangkan, dampak beban penyakit ditemukan berbeda menurut struktur umur. Pada tahap awal penuaan penduduk, beban penyakit menular terhadap pertumbuhan ekonomi didapati negatif dan lebih tinggi. Pada tahap lanjut penuaan penduduk, pertumbuhan ekonomi didapati negatif namun lebih rendah.

Studi ini menghasilkan beberapa implikasi kebijakan. Pertama, populasi yang menua terpapar penyakit tidak menular (PTM) karena perilaku tidak sehat di masa lalu atau karena masalah degeneratif, dan juga penyakit menular (PM) karena kekebalan tubuh menurun. Hal ini menekankan perlunya penguatan program untuk meringankan PTM dan vaksinasi lansia untuk mengatasi PM. Kedua, sangat penting untuk berfokus pada program untuk mengekang tren peningkatan PTM sejak awal siklus hidup. Ketiga, di antara semua negara dari kelompok tiga dan empat, program untuk meningkatkan lebih banyak akses ke perawatan kesehatan dan program pencegahan sangat penting. Keempat, untuk meminimalkan beban penyakit, penting untuk memiliki evaluasi penuh atas keuntungan ekonomi dari intervensi kesehatan, serta perkiraan pengembalian investasi untuk berbagai alternatif kebijakan. Kelima, sangat penting untuk mempromosikan kebijakan pasar tenaga kerja yang memastikan orang-orang dengan keterbatasan fisik atau disabilitas tetap dapat memiliki pekerjaan yang menghasilkan pendapatan.

Dewan Pimpinan sidang terbuka promosi doktor memutuskan, Flora Aninditya lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan berhasil meraih gelar Doktor yang ke-133 Bidang Ilmu Ekonomi. Selamat kepada Dr. Flora Aninditya!

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: