Teliti Aktivitas Otak Saat Istirahat pada Pasien Skizofrenia dengan Gejala Halusinasi Auditorik Verbal, Peneliti FKUI Raih Gelar Doktor

 

Teliti Aktivitas Otak Saat Istirahat pada Pasien Skizofrenia dengan Gejala Halusinasi Auditorik Verbal, Peneliti FKUI Raih Gelar Doktor

Skizofrenia merupakan salah satu masalah kejiwaan yang ditandai dengan perubahan perilaku dan munculnya halusinasi. Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang terjadi tanpa adanya stimulasi eksternal terhadap organ panca indera, menghasilkan sensasi nyata seperti benar-benar terjadi, subjek merasa tidak memiliki kendali langsung, dan terjadi saat subjek sedang sadar dan tidak tertidur. Pada pasien skizofrenia, halusinasi dapat terjadi di lima panca indera yaitu auditorik, visual, taktil, olfaktori dan gustatorik namun yang paling sering ditemukan dan dilaporkan pasien adalah ‘mendengar suara-suara’.

Halusinasi auditorik verbal (HAV) adalah salah satu gejala khas pada skizofrenia dengan prevalensi antara 50-80%. Halusinasi auditorik sering didapatkan pada skizofrenia tipe paranoid. Saat ini di dunia ada 21 juta penderita gangguan skizofrenia, di Indonesia berkisar 1.7 per 1000 penduduk.

Penelitian terbaru dari Departemen Psikiatri FKUI-RSCM menunjukkan bahwa halusinasi auditorik verbal pada Orang dengan Gangguan Skizofrenia (ODS) berhubungan dengan aktivitas abnormal yang meningkat di jejaring mode standar otak. Mode standar otak adalah jejaring otak yang aktif saat otak dalam kondisi istirahat, kondisi spontan, atau saat otak tidak sedang mengerjakan tugas tertentu. Dugaan yang muncul, ODS mengalami halusinasi berhubungan dengan keterhubungan atau konektivitas yang abnormal di wilayah otak terkait pemrosesan stimulus auditorik, bahasa, memori dan pantau-sumber.

Staf pengajar sekaligus peneliti dari Departemen Psikiatri FKUI-RSCM, dr. Khamelia, SpKJ beserta timnya, menguji dugaan tersebut dengan cara menstimulasi gelombang elektromagnetik menggunakan alat transcranial magnetic stimulation (rTMS) 1 Hz area di area pertemuan temporal medial kiri dari subyek penelitian, lalu membandingkan hasil rekaman otak (EEG) sebelum dan setelah stimulasi.

Data tersebut diperiksa hubungannya dengan gejala halusinasi verbal dan kemampuan subjek menentukan sumber suara. Subjek terdiri dari empat kelompok yaitu ODS dengan halusinasi, ODS tanpa halusinasi, saudara kandung, dan subyek sehat. Subyek sakit dinilai tingkat keparahan halusinasi dan semua subyek diberikan tugas pemantauan sumber di layar komputer. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ODS dengan halusinasi memang menunjukkan aktivitas yang meningkat secara signifikan di area otak yang berperan dalam pemrosesan sensori auditorik, atensi, memori, pantau sumber dari sistem jejaring mode standar mereka.

Pemaparan hasil penelitian tersebut dipresentasikan oleh dr. Khamelia, SpKJ pada sidang promosi doktoralnya, Kamis (27/6/2019) lalu di Ruang Auditorium Lt.3, Gedung IMERI FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Studi Psikopatologi Spasiotemporal: Abnormalitas Aktivitas Otak Keadaan Istirahat pada Gejala Halusinasi Auditorik Verbal Skizofrenia” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji dr. Nurhadi Ibrahim, PhD dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, SpTHT-KL(K)Dr. DrsHeri Wibowo, M.BiomedPrasandya Astagiri Yusuf, S.Si, MT, PhD; dan Prof. Dr. dr. Tuti Wahmurti Arie Sapiie, SpKJ(K) (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, selaku ketua sidang mengangkat dr. Khamelia, SpKJ sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Melalui sambutannya, promotor Prof. dr. Mohamad Sadikin, DSc dan ko-promotor Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K) serta Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Kostoer, DEA (Fakultas Teknik Universitas Indonesia) berharap hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah pendekatan baru cara mengobati penyakit kejiwaan. Ke depannya, diharapkan memahami dinamika keadaan kortikal dan subkortikal akan memungkinkan pengembangan paradigma stimulasi otak non-invasif baru yang secara langsung menargetkan dinamika jaringan patologis.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: