Toto Pranoto: Minimalisir Potensi Konflik Kepentingan dalam BUMN, Implementasi Good Corporate Governance Harus Kuat

 

Toto Pranoto: Minimalisir Potensi Konflik Kepentingan dalam BUMN, Implementasi Good Corporate Governance Harus Kuat

Toto Pranoto: Minimalisir Potensi Konflik Kepentingan dalam BUMN, Implementasi Good Corporate Governance Harus Kuat

 

 

Perombakan kepengurusan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah dilakukan. Terdapat banyak alumni PT. Bank Mandiri Tbk dalam susunan pengurus baru. Susunan ini berpotensi menimbulkan konflik kepentingan baru. Beberapa Alumni Bank Mandiri ditempatkan di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Aneka Tambang Tbk. (Antam), dan Bank Mandiri sendiri.

Pengamat BUMN sekaligus Kepala Lembaga Manajemen FEB UI, Toto Pranoto menyebutkan talent pool BUMN Saat ini cukup terfokus pada Bank Mandiri, sehingga memperbesar potensi konflik kepentingan.

“Potensi ini bisa terjadi kalau direksi BUMN yang ditunjuk tidak bisa bekerja independen. Implementasi Good Corporate Governance (GCG) harus kuat, termasuk menolak intervensi dari pihak manapun kalau dianggap berpotensi merugikan BUMN-nya. Apalagi GCG BUMN akhir-akhir ini menjadi sorotan,” jelas Toto Pranoto, Selasa (24/12)

Kendati demikian, Toto menilai proses seleksi petinggi BUMN sudah cukup baik. Lagi pula, bankir asal Bank Mandiri selama ini cukup dikenal dengan etos kerja yang tinggi.

“Kesuksesan Robby Djohan dalam membenahi kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, juga masih terus diingat orang,” ujar Toto.

Toto Pranoto – Kepala Lembaga Manajemen FEB UI
Sumber: Bisnis Indonesia [26 Desember 2019]

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: