Doktor Keperawatan UI Temukan Model Manajemen Pelayanan Keperawatan pada Keluarga dengan Klien Tuberkulosis Paru

Image: 

 

Doktor Keperawatan UI Temukan Model Manajemen Pelayanan Keperawatan pada Keluarga dengan Klien Tuberkulosis Paru

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) telah menyelenggarakan sidang promosi doktor ke 86 untuk Bapak Joko Prasetyo. Joko Prasetyo berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Model Manajemen Pelayanan Keperawatan Berbasis Tim Partisipatif pada Keluarga dengan Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kabupaten Sidoarjo, pada hari Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00, di Lantai 4 Gedung Pendidikan dan Laboratorium Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.

Sidang ini diketuai oleh Dekan FIK UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., dengan promotor Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp.,M.App.Sc., Ko-Promotor I Dr. Rr. Tutik Sri Hayati,S.Kp.,MARS., Ko-Promotor II dr. Adang Bachtiar, M.P.H.,D.Sc. Serta para penguji yaitu Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp.,M.N., Dr. Drs. Nana Mulyana, M.Kes, Dr. Atty Surya Mediawati, S.Kp.,M.Kep, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc.,Sp.P (K), dan Brigjen TNI dr. Alexander K Ginting S, Sp.P (K) FCCP.

Penanggulangan tuberkulosis paru (TB) membutuhkan sistem pelayanan Keperawatan terpadu oleh perawat, Keluarga, dan Masyarakat.  Untuk meningkatkan pelayanan dengan  melibatkan tim partisipasi menggunakan model manajemen Pelayanan keperawatan dengan kerangka kualitas  Malcolm Baldrige performance. Komunikasi dan pelaporan melalui aplikasi Android-mobile untuk meningkatkan akses dan kontrol. Studi ini menggunakan kuasi-eksperimental dengan pre dan post-tes desain yang melibatkan dua kelompok.  Studi ini dilakukan di dua tempat yaitu puskesmas di Kabupaten Sidoarjo dengan kasus TB tertinggi.  Penelitian ini terdiri dari studi eksploratif, pengembangan model dan pengujian efektivitas model. Sampel diambil secara purposive sebanyak 400 penderita TB, terdiri dari 200 responden dalam kelompok kontrol dan 200 responden dalam kelompok intervensi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa model intervensi efektif dalam meningkatkan evaluasi diri pemeriksaan rutin hingga 86%, kepatuhan obat hingga 99%, kecukupan gizi menjadi 82%, batuk efektif hingga 88%, dan manajemen dahak menjadi 19%. Model ini perlu didukung oleh kebijakan perawatan kesehatan dari Dinas Kesehatan.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: 
Sumber Informasi: