Terapi Untuk Keluarga Terbukti Turunkan Keputusan Pasung

Image: 

 

Terapi Untuk Keluarga Terbukti Turunkan Keputusan Pasung

Jumlah penderita masalah kesehatan jiwa di Indonesia cukup tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data WHO pada tahun 2006, sebanyak 26.000.000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Jawa Barat dan DKI Jakarta merupakan propinsi dengan peringkat pertama dan kedua dalam prevalensi gangguan mental emosional di Indonesia, yaitu sebesar 20% dan 14.1 %. Untuk gangguan jiwa berat, DKI Jakarta merupakan propinsi dengan prevalensi tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 20.3%. Angka tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang karena berdasarkan penelitian WHO tahun 2006, setelah terjadi bencana, trauma atau kehilangan maka gangguan jiwa di daerah bencana tersebut dapat meningkat hingga 20 persen.

 

Keberadaan klien gangguan jiwa sering menimbulkan beban bagi keluarga. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa serta kurangnya motivasi untuk memberikan perawatan yang tepat bagi klien membuat kondisi beban yang ditanggung keluarga menjadi lebih kompleks. Beban ini menjadi bertambah parah dengan adanya stigma dan diskriminasi bagi seorang yang mengalami ketidakmampuan mental dan emosional. Untuk mengurangi tekanan akibat stres yang memicu ketidakberdayaan ditambah dengan desakan dari masyarakat yang resah karena perilaku klien,  keluarga berusaha melakukan berbagai tindakan, salah satunya adalah pasung. Menurut data riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2013, proporsi keluarga yang pernah memasung klien gangguan jiwa berat adalah 14,3 persen dan terbanyak pada penduduk yang tinggal di perdesaan (18,2%), serta pada kelompok penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan terbawah (19,5%).

 

Melihat fenomena tersebut, Novy Helena Catharina Daulima, Doktor Keperawatan FIK UI tertarik melakukan penelitian untuk memutus lingkaran pemasungan pada klien gangguan jiwa. Berdasarkan pengalaman empiris dan studi pendahuluan, Novy menemukan bahwa keputusan tindakan pasung terhadap klien  gangguan jiwa sebagian besar diambil oleh keluarga klien. Oleh karena itu, upaya untuk memutuskan tindakan pasung harus dimulai dari keluarga. Penelitian ini menggunakan metoda mixed method dengan 2 tahap. Tahap pertama merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory, melibatkan 22 partisipan yang terdiri dari keluarga klien gangguan jiwa yang pernah atau sedang memasung klien, tokoh masyarakat dan petugas kesehatan di puskesmas. Tahap kedua merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperiman pre-post test with control group, melibatkan 82 responden yang merupakan keluarga (pelaku rawat) dari klien gangguan jiwa. Penelitian Novy menghasilkan empat produk yaitu Model Proses Pengambilan Keputusan Tindakan Pasung Oleh Keluarga, Kuesioner Keputusan Pasung Daulima (KKPD), Algoritma Keputusan Perawatan Daulima (AKPD) dan Terapi Keputusan Perawatan Tanpa Pasung (KPTP).

 

Model Proses Pengambilan Keputusan Tindakan Pasung Oleh Keluarga merupakan suatu  gambaran kerangka pikir yang sistematis dari proses pengambilan keputusan tindakan pasung oleh keluarga terhadap klien gangguan jiwa dan menjadi dasar untuk pengembangan solusi masalah pasung dalam bentuk KKPD, AKPD dan terapi KPTP. KKPD merupakan alat ukur yang bertujuan untuk mengukur tingkat keputusan pasung pada keluarga klien gangguan jiwa. AKPD merupakan merupakan urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah perawatan tanpa pasung yang disusun secara sistematis dan bertujuan untuk membantu keluarga mengambil keputusan secara sistematis dan logis dengan mempertimbangkan berbagai konsekuensi dari setiap alternatif pilihan keputusan tindakan yang tersedia. Terapi KPTP merupakan terapi jangka pendek yang bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam pengambilan keputusan perawatan yang tepat dan terapeutik tanpa pasung. KKPD telah teruji validitas dan reliabilitasnya dalam mengukur tingkat keputusan keluarga untuk melakukan pasung. Terapi KPTP dan AKPD telah teruji efektivitasnya dalam membantu keluarga menurunkan tingkat keputusan tindakan pasung bagi klien gangguan jiwa.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: 
Sumber Informasi: