Seorang perawat primer tidak hanya membutuhkan kemampuan dasar ilmu keperawatan, tetapi juga kemampuan manajerial untuk mengelola pelayanan keperawatan. Perawat primer juga bertanggung jawab untuk mengelola tim perawat yang berada di rumah sakit, sehingga kemampuan perawat primer perlu diperhatikan untuk menjaga standar dan akreditasi rumah sakit di Indonesia.
Sebagai salah satu institusi terdepan dalam pendidikan keperawatan di Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengadakan Workshop Manajemen Perawat Primer untuk melatih perawat primer dengan kemampuan standar dalam melayani pasien di rumah sakit. Workshop tersebut adalah salah satu dari rangkaian pelatihan yang diadakan di Gedung FIK UI Kampus Salemba, Jakarta Pusat selama tiga hari dari Rabu (29/7/2015) sampai Jumat (31/7/2015).
“Tujuan pelatihan ini adalah untuk menyiapkan tim keperawatan dalam menyukseskan akreditasi rumah sakit, terutama bagi perawat primer atau penanggung jawab pelayanan keperawatan di rumah sakit,” ungkap Agung Waluyo, Ph.D selaku penanggung jawab workshop.
Salah satu perawat primer yang mengikuti workshop, Ns. Hana Mutiasari, S.Kep, M.Kep mengungkapkan beberapa hambatan yang dialami oleh perawat primer, “Terkadang kita tidak diuraikan dari rumah sakit, kompetensi dan uraian tugas apa saja yang harus dilakukan oleh perawat primer. Beban kerja kami cukup tinggi. Kami harus sesuaikan apa yang dipelajari di sini dengan karakter, sumber daya, fasilitas, dan peraturan di rumah sakit,” ungkap perawat primer yang mengikuti pelatihan atas inisiatif pribadi ini.
Workshop perawat primer yang diadakan FIK UI diikuti oleh 47 perawat primer dari seluruh Indonesia. 45 orang berasal dari rumah sakit dan dua orang dari institusi pendidikan. Mereka mendapatkan pelatihan mulai dari strategi komunikasi, komputasi, hingga manajemen pelayanan keperawatan kepada pasien.
Penulis: Ahmad Tombak Islam Al Ayyubi