Pengelolaan Informasi di Era Big Data

 

Pengelolaan Informasi di Era Big Data

Saat ini transformasi dunia daring (online) sudah berada di periodesocial web. Pada periode ini internet menjelma menjadi sebuah organisme antarjejaring daring menjadi sebuah amplifikasi atas apa yang pernah ada sebelumnya di dunia internet. Pernyataan tersebut menjadi pembuka Konferensi “Web Science and Big Data Analytics Conference on Information Transparancy and Digital Democracy” yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (25/08/2015).

Konferensi diawali dengan presentasi dari Direktur Eksekutif University’s Web Science Institute, University of Southampton, Prof. Dame Wendy Hall, DBE, FRS, FREng. Konferensi yang digelar Fakultas Ilmu Komputer UI bekerja sama dengan British Council dan University of Southampton ini dihelat dengan target untuk membuka diskusi lebih luas, untuk mengeksplorasi pendekatan antardisiplin dalam bidang web science dan analisa data.

Pada sesi pembukaan konferensi, Sally Goggin, Country Director British Council berharap seminar ini dapat menjadi sarana berbagi contoh konkret dari berbagai penjuru dunia mengenai beragam bentuk web science dan analisa data dapat digunakkan untuk mengakses informasi sebagai sebuah pemberdayaan masyarakat sipil, yang berperan dalam proses formulasi kebijakan publik selain meningkatkan peran-peran demokratisasi lainnya.

Salah satu topik yang menarik dipresentasikan oleh Setiaji, S.t, M.Si, Dr. Wolfgang Mayer dan Muhammad Daud. Ketiganya mempresentasikan pemanfaatan open data system dalam kaitan dengan pelaksanaan e-government. Setiaji memaparkan pengalamannya membangun Jakarta Smart City, sebuah sistem komprehensif sebagai bagian dari pelayanan publik Pemda Jakarta. Sementara Mayer menyampaikan materi yang kurang lebih sama dengan Setiaji, hanya saja dengan obyeknya adalah kota Adelaide, Australia. Terakhir, M. Daud memaparkan pengalaman dalam pengelolaan system open data untuk pengelolaan pengaduan masyarakat di lingkup Negara, LAPOR (Layanan Aspirasi & Pengaduan Online Rakyat) yang dapat diakses dihttp://lapor.go.id.

Ketiga pemakalah ini membahas studi dimana partisipasi publik terlibat dalam sebuah produksi konten daring yang berpotensi bermuara pada pembuatan keputusan politis. Dari sana terlihat bagaimana proses pengelolaan pengaduan dari masyarakat menjadi sarana kontrol atas manajemen sebuah daerah terjadi. Semua info yang dapat diakses publik secara luas, ini adalah hal yang diharapkan menjadi bagian dari demokratisasi selain merupakan dampak langsung   pengelolaan informasi terpadu yang transparan. Sebuah hal yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Singkatnya, apa yang dilihat pemimpin daerah di meja kerjanya tidak beda jauh dengan yang dirasakan masyarakat.

Secara umum para pemakalah memang mempresentasikan materi “open data”  sebagai sebuah infrastruktur modern pengelolaan informasi yang bertujuan peningkatan transparansi informasi dan demokratisasi. Sejauh ini open data dan web science sebagai sebuah disiplin ilmu memang masih mencari bentuk pendekatan ilmiah dan metodologi. Secara tersirat, kemarin juga terlihat adanya kebutuhan untuk adanya kolaborasi antar displin keilmuan, karena bidang ini membutuhkan perspektif akademik tidak saja dari bidang komputer namun juga banyak bidang lain terutama bidang komunikasi dan sosial politik. Konferensi ini diharapkan mampu menjembatani kolaborasi penelitian antar negara-negara.

 

Penulis: Kahardityo

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: