RCCC UI Bahas Kebakaran Hutan di Kuliah Umum Perubahan Iklim

 

RCCC UI Bahas Kebakaran Hutan di Kuliah Umum Perubahan Iklim

Rabu (25/11/2015), Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Krisis Perubahan Iklim di Indonesia: Tantangan dan Kesempatan”. Bertempat di Perpustakaan UI lantai 5B, RCCC UI mengundang sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Erik Meijaard (Borneo Future), Dr. Sunaryo (RCCC UI), Dr. Nirarta Samardhi (World Resources Institute), Dr. Ian Singleton (Sumatran Orangutan Conservation Programme), dan T.M. Zulfikar (Yayasan Ekosistem Lestari).

Topik yang dibahas dalam kuliah umum ini terkait dengan kebakaran hutan yang terjadi terus-menerus di Indonesia setiap tahunnya. “Menurut data tahun 2011, Indonesia adalah penghasil emisi terbesar keenam di dunia, setelah Cina dan India. Di antara negara-negara berkembang, Indonesia ada di posisi ketiga,” ujar Nirarta dalam pemaparannya.

Sebanyak 63 hingga 70 persen emisi karbon di Indonesia berasal dari alih fungsi lahan dan kebakaran hutan. Hal ini tidak hanya menyebabkan perubahan iklim dunia, tetapi juga banjir-banjir besar di Kalimantan, penurunan jumlah produksi ikan, dan berkurangnya keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia.

Kebakaran hutan semakin parah semenjak diberlakukannya otonomi daerah. Otonomi menyebabkan pembangunan di daerah semakin cepat. Hal ini berdampak pada alih fungsi hutan untuk dijadikan lahan pembangunan. Kebijakan pemerintah daerah juga turut mendukung hal ini, seperti peraturan daerah yang membolehkan masyarakat adat membakar sebanyak dua hektar lahan.

Dalam seminar ini, Ian Singleton menyampaikan bahwa belum ada yang meneliti dampak kebakaran hutan terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia. “Padahal kebakaran hutan berdampak pada hewan-hewan. Mereka kehilangan tempat untuk bersarang dan mencari makan. Asap juga menutupi awan sehingga menghalangi cahaya matahari sehingga tumbuhan tidak bisa melakukan proses fotosintesis,” ujarnya.

Di akhir seminar, T.M. Zulfikar mengatakan bahwa ada sejumlah solusi yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis perubahan iklim. Upaya tersebut harus sejalan dengan penanganan kebakaran hutan. Upaya ini antara lain meliputi peningkatan ketahanan pangan, penanganan kenaikan muka air laut, pengelolaan sampah atau limbah, penggunaan energi baru dan terbarukan dan konversi energi.

Penulis: Wanda Ayu

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: