Mewujudkan Penuaan Sehat di Indonesia: Studi Healthy Aging and Longevity (HALO) Project di Pulau Gili Iyang, Madura dan Miduana, Cianjur

Image: 

 

Mewujudkan Penuaan Sehat di Indonesia: Studi Healthy Aging and Longevity (HALO) Project di Pulau Gili Iyang, Madura dan Miduana, Cianjur

Healthy Aging and Longevity (HALO Project) In Indonesia, Nutritional and Health Status, Lifestyle Profiles, Quality of Life, and Environmental Quality from Gili Iyang and Miduana Villages merupakan riset yang dilakukan oleh peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kolaborasi antara Molecular Biology and Proteomics Core Facilities (MBPCF) dan Human Nutrition Research Center (HNRC) IMERI-FKUI, bersama dengan Economic Research  Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Para Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan diseminasi hasil penelitian HALO Project pada Kamis, 11 Juli 2024, di Gedung Aula IMERI FKUI Lantai 1, tersebut bertujuan untuk menyebarkan informasi seputar status gizi dan kesehatan, profil gaya hidup, kualitas hidup, dan kualitas lingkungan yang mempengaruhi kesehatan dan umur panjang lansia. Diseminasi HALO Project ini, sebagai bagian dari peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di bidang Kesehatan Tahun 2024, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dan dukungan yang lebih besar terhadap upaya peningkatan kesehatan dan umur panjang lansia.Penelitian HALO Project dilakukan pada wilayah yang memiliki latar belakang sosial demografi yang bertolak belakang, di dua wilayah yaitu Pulau Gili Iyang (Sumenep, Jawa Timur) suatu wilayah pulau terpencil dengan karakteristik daerah yang kaya akan protein hewani dan Kampung adat Miduana (Cianjur, Jawa Barat) yang memiliki karakteristik daerah pegunungan dan identic dengan sumber makanan sayur-sayuran. Prof. Dr. rer. physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi,Ketua Core Facility MBPCF sekaligus peneliti utama HALO Project, mengatakan bahwa riset yang dilakukan sejak bulan desember 2023 hingga Mei 2024 melibatkan sivitas akademika FKUI, yakni Prof. dr. Rina Agustina, M.Sc, Ph.D, dr. Erfi Prafiantini, M.Kes dari HNRC IMERI-FKUI, dr. Ariel Pradipta, M.Res, Ph.D dari Departemen Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler, Edwin Afitriansyah, M.Biomed dari MBPCF IMERI-FKUI, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid., FINASIM sebagai ahli geriatri dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)–RSCM, bersama dengan peneliti lainnya dari TIM ERIA yakni Prof. Yasuhiko Saito (Senior Research Fellow), Dr. Takuma Kato (Director for Healthcare Unit), Dr. Antonio Fredelindo Dela Resma Villanueva (Senior Research Fellow on Healthcare Policy), Asuka Nagatani (Senior Policy Officer of Healthcare Unit), Nanda Sucitra Putri (Project Coordinator of Healthcare Unit), Uswa Alhamid (Project Coordinator of Healthcare unit). Penekanan aktivitas fisik sejak muda hingga lanjut usia sangat penting untuk menjaga kemandirian fungsional dan kesejahteraan lansia. Aktivitas fisik merupakan faktor utama yang dibutuhkan untuk mendorong bentuk tubuh yang tepat serta meminimalkan potensi cedera. Hal ini dibuktikan oleh para lansia di Gili Iyang dan Miduana yang masih aktif dalam kegiatan sehari-hari seperti berkebun, beternak, berjalan kaki, memanjat pohon, menyadap aren, membelah bambu, dan aktivitas lainnya, meskipun mengalami sedikit ketidaknyamanan yang terjadi seiring bertambahnya usia. Penelitian di masa depan diharapkan dapat menggali lebih dalam jenis aktivitas spesifik dan strategi lansia dalam mengatasi rasa sakit dan nyeri ringan. Penelitan HALO Project ini juga menunjukkan bahwa dukungan sosial dari lingkungan sekitar juga sangat penting untuk kesehatan psikososial lansia. Sistem pendukung ini dapat membantu meringankan perasaan kesepian dan memastikan mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Terlebih lagi, lingkungan Miduana dan Gili Iyang bersih dan bebas dari dampak negatif urbanisasi berkontribusi pada ruang hidup yang lebih sehat, mengurangi risiko polusi dan kondisi hidup yang padat. Faktor lain yang tidak kalah penting untuk kesehatan dan kesejahteraan lansia adalah nutrisi. Penelitian kuantitatif pendahuluan menunjukkan bahwa banyak lansia di wilayah Gili Iyang dan Miduana kekurangan berat badan yang diakibatkan dari minimnya asupan makanan. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat pentingnya nutrisi yang terdokumentasi dengan baik untuk penuaan yang sehat.Studi kuantitatif dan kualitatif HALO Project memberikan inspirasi bagi model penuaan dan umur panjang yang sehat di daerah pedesaan terpencil di Indonesia. Lansia sehat berusia > 70 tahun di Pulau Gili Iyang dan Dusun Miduana menunjukkan kebiasaan baik dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur. Gaya hidup ini dapat diadaptasi di daerah lain dengan mengembangkan program pendidikan yang mendorong mereka untuk melakukan aktivitas fisik secara konsisten, pola makan yang sehat, keterlibatan lansia secara sosial, manajemen stres, dan perhatian pada aspek spiritual sangat penting untuk mencegah penyakit degeneratif dan mencapai penuaan aktif.Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam merumuskan strategi dan intervensi yang diperlukan untuk mendukung kesehatan lansia dan umur panjang perlu melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Pemerintah  juga diharapkan dapat memastikan bahwa lansia memiliki identitas kependudukan yang akurat dan merata untuk meningkatkan aksesibilitas mereka terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: 
Sumber Informasi: