Mahasiswa Bergerak Untuk Menyukseskan Pendidikan Nasional Pada Saat Pandemi Dalam Program Kampus Mengajar 2021

Image: 

 

Mahasiswa Bergerak Untuk Menyukseskan Pendidikan Nasional Pada Saat Pandemi Dalam Program Kampus Mengajar 2021

Undang-Undang Dasar 195 secara tegas menetapkan bahwa setiap warga negara  berhak mendapat pengajaran. Yang dimaksudkan adalah sistem pendidikan nasional harus dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap warga negara Republik Indonesia, agar masing-masing memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengetahuan dan kemampuan ini harus dapat diperoleh dari sistem pendidikan nasional, hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada amanat Undang-Undang Dasar 1945.Sebenarnya semenjak awal kemerdekaan, pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dalam rangka pembangunan nasional. Akan tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 menyebabkan para peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar, khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan), mengalami ketertinggalan dan tantangan dalam proses belajar. Para guru dan juga siswa harus beradaptasi dengan teknologi dan menciptakan suatu kreasi untuk mengembangakan interaksi program pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dari kediaman masing-masing. Oleh karena itu, untuk membantu guru dan pihak sekolah dalam menghadapi kondisi pandemi ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengadakan Program Kampus Mengajar Angkatan 2021 dengan menyatakan bahwa  “Kemendikbud meyakini, dunia akan melihat Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki volume tertinggi mahasiswanya mendedikasikan diri untuk berbakti kepada negaranya melalui kontribusinya mengajar di sekolah. Kampus Mengajar 2021 akan menjadi salah satu program terbesar pemerintah dimana Mahasiswa Indonesia memberi kontribusi besar kepada negerinya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di generasi berikutnya.”Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang SD dan memberikan kesempatan kepada mereka belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Kampus Mengajar sangat diperlukan karena Indonesia sedang membutuhkan bantuan berbagai pihak untuk bergerak secara sinergis menyukseskan pendidikan nasional.  Pada awal bulan Februari lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim memanggil mahasiswa dan seluruh program studi dan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi, membuat perubahan, sambil melakukan pengembangan diri. Gerakan dilakukan oleh mahasiswa untuk membantu sekolah, khususnya jenjang SD untuk memberikan kesempatan belajar optimal kepada semua peserta didik dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi. Selain itu, Kampus Mengajar memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang optimal terhadap semua peserta didik pada jenjang SD dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi, dan memberikan kesempatan belajar optimal kepada semua peserta didik pada jenjang SD dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi.Melalui Program Kampus Mengajar ini mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai profil pelajar pancasila, dimana berkembangnya setiap diri peserta didik harus dilakukan sesuai dengan kodratnya. Hal ini dapat dilakukan apabila setiap peserta didik memiliki pandangan hidup yang mendukung pelaksanaan program pendidikan yang dilaksanakan serta tidak terlepas dari pandangan hidup orang tua dan masyarakat sekitarnya. Dengan demikian, profil peserta didik SD juga dapat ditinjau dari pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila. Pancasila menjadi falsafah atau pandangan hidup bangsa Indonesia, termasuk peserta didik SD. Perilaku peserta didik SD dalam keseharian harus mencerminkan perilaku pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Program Kampus Mengajar 2021 diarahkan pada penguatan terhadap terwujudkan profil pelajar Pancasila. Terdapat tiga indikator kunci profil pelajar Pancasila dijabarkan kedalam enam dimensi kunci perilaku atau karakter pelajar Indonesia pada semua jenjang pendidikan, termasuk jenjang SD seperti beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa serta berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.Sebelum melaksanakan tugas di SD mitra, mahasiswa melakukan kegiatan pra-penugasan yaitu pembekalan dan koordinasi. Pembekalan diberikan kepada mahasiswa terkait pengetahuan minimal yang perlu dilakukan dalam kegiatan kampus mengajar di SD mitra. Materi pembekalan meliputi, pedagogi sekolah dasar, pembelajaran literasi dan numerasi, etika dan komunikasi, konsep pembelajaran jarak jauh, aplikasi asesmen dalam pembelajaran, aplikasi MBKM, duta perilaku di masa pandemi, profil pelajar pancasila, dan prinsip perlindungan anak. Selanjutnya, kami peserta Kampus mengajar melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan koordinasi dengan SD mitra.Kemudian mahasiswa akan melaksanakan kegiatan penugasan yang dapat dirinci menjadi kegiatan awal penugasan, saat penugasan dan akhir penugasan.Pada saat penugasan, mahasiswa harus melaksanakan kegiatan mengajar dan non-mengajar. Pada saat saya dan rekan Kampus Mengajar lainnya menjalankan masa penugasan, kami lebih difokuskan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran dan juga membantu pihak sekolah dari segi tugas-tugas administrasi guru.Sekitar 15.000 mahasiswa mengabdi dan menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu membantu peserta didik di Sekolah Dasar yang mengalami tantangan belajar dan juga membantu guru – guru di Sekolah Dasar untuk beradaptasi dengan teknologi. Selama program ini berlangsung, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi mahasiswa untuk membantu adik – adik diluar sana. Beberapa sekolah memang sudah cukup memberikan fasilitas dan pengajaran yang baik. Namun, tidak sedikit juga sekolah yang masih kekurangan dan sangat membutuhkan bantuan. Masih banyak sekolah di daerah yang masih belum bisa mengaplikasikan gadget, dan sulitnya akses internet. Bahkan, ada beberapa sekolah yang tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melaksanakan PJJ. Oleh karena itu, dengan adanya program ini kami sebagai mahasiswa yang mengabdi memberikan ide, kreasi, dan inovasi yang sangat diperlukan guna kesuksesan dalam program ini. Kemampuan untuk berpikir kritis dan efektif juga sangat diperlukan. Berdasarkan fakta yang diperoleh dapat diketahui bahwa Program Kampus Mengajar Angkatan 1 dapat dikatakan sangat berhasil. Kami berhasil memecahkan permasalahan yang dihadapi di Sekolah Dasar dan mengubah tantangan menjadi harapan. Sehingga berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tantangan yang muncul selama masa pembelajaran daring tidak semata-mata menjadi sebuah penghambat. Tantangan tersebut akan menciptakan harapan baru jika dapat dilalui dengan baik. Selama masa pembelajaran daring, tantangan terbesar yang dihadapi adalah berkaitan dengan penggunaan teknologi. Oleh karena itu, jika hal tersebut dapat dihadapi dan dijadikan sebuah alasan untuk mengembangkan diri agar tetap dapat melakukan pembelajaran dengan optimal maka kedepannya diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih inovatif dengan teknologi yang tersedia. Salah satu solusi untuk menghadapi situasi tersebut adalah membentuk komunikasi yang baik antar tiap pihak dalam pendidikan. Selain itu juga, keinginan dari dalam diri untuk mengeksplorasi teknologi menjadi salah satu faktor pendukung terlaksananya pembelajaran daring yang optimal. Idealnya, pada era revolusi industri 4.0 setiap orang mampu menggunakan teknologi guna mengikuti perkembangan zaman dan memiliki penguasaan terhadap literasi dan numerasi. Dengan terlaksananya pembelajaran daring saat ini, maka diharapkan kecakapan yang harus dimiliki untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dapat terbentuk.

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: 
Sumber Informasi: