Merah Putih di Benua Biru: Mahasiswa Universitas Indonesia di The European International Model United Nations 2017

Image: 

 

Merah Putih di Benua Biru: Mahasiswa Universitas Indonesia di The European International Model United Nations 2017

Merah Putih di Benua Biru: Capaian Mahasiswa Universitas Indonesia di The European International Model United Nations 2017

 

(Den Haag, Belanda) Mahasiswa Universitas Indonesia kembali mengharumkan nama Indonesia di 30th Session of The European International Model United Nations (TEIMUN) di Den Haag, Belanda. TEIMUNajang simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa tertua dan terbesar di Eropa daratan.  

 

TEIMUN Secretariat telah memilih dua mahasiswa UI, Alifa Starlika (FEB 2013) dan Nariswari Khairanisa (FISIP 2013), sebagai chair atau pemimpin komite. Selama 10 bulan, para chair yang terdiri atas 20 pelajar terpilih dari seluruh dunia bertugas menyiapkan substansi konferensi dan menentukan pemenang dari setiap komite. Seleksi didasarkan oleh rekam jejak akademis kandidat serta performa selama konferensi berlangsung.

 

Ini adalah kali kedua untuk Alifa dan kali ketiga untuk Nariswari kembali ke konferensi tersebut. Sebelumnya, Alifa telah memenangkan predikat Best Delegate di komite General Assembly pada tahun 2016. Nariswari telah memenangkan predikat Best Delegate di komite General Assembly pada tahun 2015 dan menjadi chair di komite yang samapada tahun 2016.

 

Universitas Indonesia juga telah memilih lima mahasiswa untuk berangkat dan berkompetisi sebagai delegasi. Tahun ini adalah kali kedua setelah tahun 2015 di mana seluruh delegasi Universitas Indonesia kembali meraih juara satu dalam setiap komite yang diikuti. Kelima juara tersebut adalah Zahrana Nadifa (General Assembly), Dominique Virgil (Human Rights Council), Fatih Angling Darmo (Historical Security Council), serta Juan O. Daniel dan Joviana Henza (Security Council).

 

Simulasi diplomasi atau lebih umum dikenal sebagai MUN (Model United Nations) adalah kompetisi akademis dari sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menghadirkan perwakilan dari berbagai negara. Melalui MUN, delegasi diharuskan untuk mempelajari dan mempraktikkan berbagai kemampuan berdiplomasi, mulai dari proses berpikir kritis, negosiasi, hingga public speaking.

 

TEIMUN 2017 mengusung topik Dare to Doubt: Developing New Perspectives. Terdapat sekitar 200 delegasi dari 50 negara-negara di dunia yang berpartisipasi dalam konferensi ini.

 

Para delegasi saling berkompetisi sekaligus berkolaborasi dalam menyusun working paper dan draft resolution yang bertujuan menganalisis isu global.Sebagai contoh, General Assembly mengkaji isu akses pendidikan di daerah terpencil dan pembangunan tahan bencanasedangkan Human Rights Council mengkaji isu ketiadaan kewarganegaraan serta praktik tradisional yang mendiskriminasi perempuan.

 

Pada akhirnya, berpartisipasi dalam MUN tidak berarti mengubah dunia secara instan. Akan tetapi, berpartisipasi dalam MUN bisa menjadi permulaan yang baik untuk menggali potensi diri sebagai langkah paling sederhana sebelum mengubah dunia. 

Kategori Target Audience: 
Kategori Konten: 
Sumber Informasi: 
Tags: