FKUI Anugerahkan Gelar Adjunct Professor pada Retno Wahyuningsih

 

FKUI Anugerahkan Gelar Adjunct Professor pada Retno Wahyuningsih

Kamis (9/10/2014), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memberikan gelar Adjunct Professor kepada Prof. Dr. dr. Retno Wahyuningsih, M.S., Sp.Park. Penganugerahan diberikan atas kiprah Retno sebagai pakar ilmu mikologi yang telah melakukan berbagai riset mutakhir mengenai jamur. Berlangsung di Ruang Senat Akademik FKUI, acara penganugerahan tersebut dibuka oleh Sekretaris Pimpinan FKUI, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, M.S.

Dalam kesempatan itu, Retno memaparkan pidato inaugurasinya yang berjudul Dua Dasawarsa Pengembangan Mikologi". Selama hampir 30 tahun penelitian, ia telah mengembangkan pohon penelitian antara lain pada genus Candida dan Cryptococcus. Ia mengatakan, selama ini jamur kerap dianggap sebagai sesuatu yang tidak berharga, padahal jamur memiliki banyak manfaat, salah satunya dalam produksi bahan pangan.

Meski demikian, jamur juga bisa menjadi menakutkan dan menimbulkan penyakit. Jamur, kata dia, mempersiapkan kehidupan baru dengan melakukan daur ulang sisa-sisa kehidupan, baik manusia, tumbuhan, dan hewan. “Ada sisi lain yang menyebabkan jamur berguna, tapi juga bisa menakutkan. Hal itu juga karena sikap manusia sendiri,” ucap dosen Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini.

Salah satu genus yang ia teliti adalah genus Candida. Menurut pemaparan Retno, Candida adalah jamur yang paling banyak ditemukan sebagai sumber penyakit. Candida hidup tenang dalam tubuh manusia, melakukan evolusi sejak kelahiran hingga kematian manusia. Di dalam usus, Candida hidup dengan mikroorganisme lain. Karena keadaan tertentu, Candida dapat menjadi patogen yang menimbulkan penyakit seperti penyakit di kulit dan kuku.

Selain melakukan penelitian terhadap Candida, Retno juga banyak meneliti jamur genus Cryptococcus. Menurutnya, Cryptococcus banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita seperti di dalam rumah dan pepohonan. Sama seperti Candida, Cryptococcus juga hidup tenang di alam, tetapi dapat mengusik kehidupan manusia. Jamur ini mudah menginfeksi manusia karena alam merupakan sumber dari jamur ini,” jelas Retno.

Wanita yang juga pengajar di Departemen Parasitologi FKUI ini telah menghasilkan sejumlah publikasi tingkat nasional dan internasional. Ia pernah terlibat dalam kerja sama riset antara lain dengan Chiba University, CBS The Netherland, dan Oxford University. Keberhasilannya di bidang penelitian juga dibuktikan dengan pengembangan koleksi kultur isolat jamur yang dilakukannya. Penelitian tersebut telah dimanfaatkan dalam penelitian lanjutan dan pelayanan di bidang kesehatan. (KHN)

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: