Indonesia Perlu Perhatikan Lima Pilar Kebijakan Maritim Untuk Menjadi Poros Maritim Dunia

 

Indonesia Perlu Perhatikan Lima Pilar Kebijakan Maritim Untuk Menjadi Poros Maritim Dunia

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Periode 2012—2015, Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio isi kuliah umum tentang kemaritiman. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Indonesia Maritime Center Universitas Indonesia, pada Kamis (4/5), di Auditorium Juwono Sudarsono.

Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio sebelumnya pernah menjadi utusan khusus pada International Maritime Organizations (IMO) di London. Pada kuliahnya, Dr, Marsetio mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang kuat sebagai poros maritim dunia. Menurutnya, terdapat lima pilar kebijakan maritim yang seharusnya menjadi landasan Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.

“Lima pilar kebijakan maritim yang perlu diperhatikan adalah budaya maritim, sumber daya maritim, infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan pertahanan maritim. Kesemuanya itu yang baru saja dipikirkan presiden Indonesia saat ini dalam nawa cita, yang seperti tidak difokuskan oleh presiden sebelumnya,” jelas Marsetio.

Acara ini juga menghadirkan Dr. Evi Fitriani, Pengajar Departemen Ilmu Hubungan International yang juga Kepala Miriam Budiardjo Research Center FISIP UI. Dr, Evi berbicara tentang kaitan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan diplomasi internasional.

Acara yang diberi tajuk Maritime Talk ini akan rutin dilakukan setiap bulan oleh Indonesia Maritime Center UI di fakultas yang berbeda dengan topik bahasan tentang kemaritiman namun dalam berbagai perspektif. (Humas-FISIP UI)

Kategori Target Audience: 
Kategori Konten: