Menyimak Teknik Dasar Reportase dalam Pelatihan Jurnalistik MetroTV di UI

 

Menyimak Teknik Dasar Reportase dalam Pelatihan Jurnalistik MetroTV di UI

Selasa (28/4/2015), MetroTV menyelenggarakan pelatihan jurnalistik di Universitas Indonesia. Kegiatan yang berlokasi di Balairung UI, Depok, ini merupakan bagian dari rangkaian acara Mata Najwa On Stage. Sejumlah materi jurnalistik disampaikan langsung oleh para jurnalis MetroTV di antaranya Andini Effendi, Aviani Malik, Andi SG, dan Budiyanto.

Andini yang membawakan materi reportase menyebutkan beberapa hal yang menjadi kekurangan reportase, di antaranya adalah kurangnya empati dan penjiwaan. Menurutnya, dua hal tersebut menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh seorang reporter. 

“Reporter menggunakan hal-hal seperti apa yang kita rasakan, dengar, sentuh untuk dilaporkan. Namun, kita sebagai wakil pemirsa, kadang masih kurang mewakili dengan cara mencitrakan apa yang kita rasa, dengar, lihat, dan seterusnya,” ungkap reporter senior yang pernah meliput perang Libia selama 3 bulan ini.

Melaporkan suatu kejadian yang ditangkap oleh keseluruhan pancaindra, menjadi hal dasar pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang reporter. Selain itu, hal dasar kedua yang penting dilakukan adalah perihal penampilan, “TV merepresentasikan audiovisual, jadi ketika menampilkan sesuatu harus menarik. Dalam hal ini, make up adalah sebuah keharusan,” paparnya.

Teknik dasar reportase ketiga adalah menjadikan pemirsa seperti tidak ada jarak. “Reportase harus turun ke lapangan, untuk melihat kondisi masyarakat langsung. Sehingga, dalam hal ini, kita berusaha mewakili apa yang kita lihat di lapangan kepada pemirsa. Dan usahakan ketika menyampaikan sesuatu, kita seperti sedang ngobrol, biar terasa cair sehingga tidak ada jarak dengan para pemirsa,” imbuhnya.

Andini menyampaikan bahwa teknik dasar reportase selanjutnya adalah kreativitas dalam mencari berita. Ia mencontohkan, ketika harus meliput kejadian yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan narasumber seperti kasus Malaysia Airlines MH370, salah satu cara untuk tetap mendapatkan informasi adalah dengan mencari jurnalis/media setempat untuk diwawancarai demi menggali tanggapan serta pandangan terhadap sikap pemerintah atau kasus yang sedang terjadi.

Lebih lanjut, Andini menjelaskan teknik dasar yang terakhir yaitu menyebutkan hal-hal yang mengandung konsep 5W+1H. Bahkan, menurutnya, hal ini juga dapat digunakan untuk mengisi keleluasaan waktu reportase yang cukup panjang.

“Yang penting, menjadi jurnalis adalah harus terjun ke lapangan. Menggunakan bahasa yang digunakan oleh setiap orang dengan beragam latar belakang, ini menjadi sebuah tantangan,” pungkasnya.

 

Penulis: Jumali Ariadinata

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: