Mudahnya Mengakses Info Commuter Line Melalui Aplikasi “KCJ Train”

 

Mudahnya Mengakses Info Commuter Line Melalui Aplikasi “KCJ Train”

Selasa (21/4/2015), Universitas Indonesia dan PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) mengadakan kegiatan soft launching aplikasi mobile “KCJ Train” di Pusat Studi Jepang (PSJ) FIB UI. Aplikasi berbasis android ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna kereta commuter line untuk mengetahui rute serta posisi kereta, menyampaikan kritik, dan mengetahui berita terbaru tentang PT KCJ.

Aplikasi ini adalah hasil kerja sama para peneliti UI dengan PT KCJ. Tim peneliti UI terdiri atas Dr. Nadia Yovani, S.Sos., M.Si., Himawan Pratama, M.Si., dan Tridianto Subagia, S.Kom.

Dalam kegiatan soft launching ini dijelaskan bahwa aplikasi KCJ Train berusaha menyatukan semua fungsi media sosial PT KCJ ke dalam suatu aplikasi. Dalam menu-menu yang ada di aplikasi ini, pengguna dapat langsung mengakses fitur-fitur media sosial PT KCJ seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Selain itu, dalam aplikasi ini juga tersedia fitur real time monitoring, schedule and route, dan email complaint. Fitur-fitur ini disediakan agar pengguna dapat mengakses info lengkap tentang commuter line melalui satu pintu sehingga tidak perlu mencari dari berbagai sumber.

Aplikasi ini dibuat berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan tim peneliti selama dua tahun tentang kultur pengguna transportasi umum di Jepang dan Indonesia. Dana penelitian didapatkan dari hibah penelitian BOPTN Dikti dan telah dimulai sejak tahun 2012.

Dalam penelitian ini, tim peneliti membandingkan data perilaku pengguna transportasi kereta di Jepang dan Indonesia. Setelah setahun mengumpulkan data di Jepang, pada tahun berikutnya, tim peneliti melakukan pengumpulan data lapangan di Indonesia.

Tim peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa tingkat kepuasan pelanggan kereta sangat dipengaruhi oleh keberhasilan operator kereta memberikan keterbukaan informasi bagi pelanggannya. “Di sinilah kami punya inisiatif untuk membuat aplikasi ini agar kemudahan akses informasi kereta dapat terwujud,” ujar Nadia.

Ke depannya, Nadia berharap akan banyak kolaborasi antara dunia pendidikan dengan dunia bisnis seperti ini. “Terutama penelitian-penelitian applicable yang didasarkan kepada kultur dan perilaku sosial masyarakat. Jadi, bukan hanya penelitian-penelitian yang berdasarkan kepada ilmu eksakta,” harapnya.

 

Penulis: Wanda Ayu

Kategori Target Audience: 
Kategori Fakultas: 
Kategori Konten: