Peran Antropologi harus sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia

 

Peran Antropologi harus sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}

Kita tidak hanya belajar mengenal diri kita sebagai manusia Indonesia, namun juga belajar mengenal watak bangsa kita, tentang kekuatan dan kelemahan budaya Bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman sukubangsa. Studi yang kita peroleh merupakan landasan untuk melnagkah bagi Indonesia yang kini sedang melaksanakan pembangunan nasionalnya, yang titik tolaknya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya. Antropologi menjadi sangat relevan bagi kita dalam menjalankan tugas kita sebagai warga negara yang mempunyai tanggungjawab untuk ikut mengisi pembangunan nasional. Demikian dikatakan Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono dalam Pidato Purnabhkati Guru Besar Departemen Antropologi yang berjudul Antropologi dan Tantangan Pembangunan Nasional (23/05).Oleh karena itu diharapkan peran antropologi dalam pembangunan nasional harus sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, yakni; (1) Antropologi harus melindungi segenap Bangsa Indonesia, dalam hal ini seorang antroplogi wajib menjaga kerukunan nasional dalam pluralisme dan multikulturalisme Indonesia. Ilmu antropologi memahami bahwa diversitas nasional bisa menghambat integrasi nasional. Antroplogi Indonesia harus mampu mentransformasikan kebhinekaan menjadi ketunggalikaan, membentuk rasa bersama keindonesiaan, dan memperkokoh kohesi nasional; (2) Antropologi melindungi segenap tumpah darah. Kekayaan laut kita terampas kapal-kapal asing, hutan-hutan rusak dan pembiaran terhadap kebakaran hutan. Kita membangun daratan dan kita lupa tidka membangun jalur-jalur pelayaran antar pulau dan juga kita abai membangun koneksitas di pantai-pantai laut kita. Segenap tumpah darah belum cukup terlindungi oleh pemerintahan negara; (3) Peran Antropologi dalam memajukan kesejahteraan umum. Ilmu ekonomi membicarakan kesejahteraan umum menyangkut kehidupan ekonomi di sekitar sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan ilmu antropologi mengenal tata hubungan antar manusia dan lingkungan alamnya. Manusia beradaptasi, menyatu, memelihara dan memanfaatkan alam dan lingkungannya berdasarkan sikap budaya berikut kearifan lokalnya. Maka pembangunan hendaknya tidak mengusik tata hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan alamnya; (4) Peranan Antroplogi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita mulia yang dituntut dalam alam kemerdekaan dan ini merupakan konsepsi budaya bukan konsepsi biologis genetika, serta bukan sekedar mencerdaskan otak bangsa, dan ini perlu menjadi perthatian ilmuwan antroplogi. (Humas-FISIP UI)

Kategori Target Audience: 
Kategori Konten: